TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak muncul di industri musik Tanah Air, grup band Tipe-X meluncurkan karya baru, namun bukan dalam bentuk lagu.
Tipe-X meluncurkan sebuah buku berjudul '1999 Ketika Pecundang Jadi Pemenang' di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2017).
Grup band yang mengusung genre pop ska rock ini meluncurkan buku yang berisikan 22 tahun perjalanan kariernya mereka sejak 1995.
"Kita meluncurkan buku, alasannya tahun 1999 di mana kami ingin eksis, tapi kami dianggap pecundang. Karena tahun itu, musik genre rock lagi merajalela," kata Tresno Riadi, vokalis Tipe-X.
Tresno menambahkan, Tipe-X pun tetap pada keyakinannya untuk terus maju dengan genre yang ia usung. Alhasil, setelah mendapatkan cemoohan dari industri musik, datanglah sebuah label yang berniat menaungi.
"Tapi, saat 1999, kami juga tidak berpikir bisa meledak. Kami akan tetap jalan dengan ska. Kemudian datanglah label Aquarius Musikindo untuk menerbitkan kami," kenangnya.
Tresno melanjutkan, buku tersebut bukan berisikan kisah nyata Tipe-X yang baik-baik saja. Tetapi, terdapat hal-hal buruk yang masuk ke dalam cerita buku tersebut.
Dalam buku itu terdapat cerita Tipe-X akan terbentuk, mulai berjalan, berhasil, sempat terpuruk, bangkrut, mau bunuh diri.
Namun, Label dan artist management Bahaya Records, membantu mereka hingga akhirnya dan bangkit kembali hingga semakin sukses.
"Buku ini memang cerita dari seluruh personel Tipe-X. Bukan cuma yang bagus-bagus aja, tapi ya memang yang jeleknya ada juga," ungkapnya.
Buku yang menceritakan Tipe-X pernah disandera haters, prestasi dan kesuksesan, lima tahun bangkrut dan miskin, putus asa, dan hampir bunuh diri, ketika pecundang menjadi pemenang, sudah mulai dijual di Toko Buku Gramedia sejak 1 Maret
Tresno menuturkan, Tipe-X tidak pernah berpikir bisa sukses dan bisa bertahan selama 22 tahun berkarier di Industri musik Indonesia.
Tipe-X dulu hanya berpikir bagaimana mereka bisa nge-band, membuat lagu, hingga membuat sebuah album dari kumpulan karya-karyanya.
"Tujuan kita nge-band, stepnya adalah bisa enggak bikin lagu sendiri, itu awalnya," ucap Tresno.