Mengenai bertahan hingga sekarang, Tresno mengatakan kuncinya ialah bercerita apa yang seluruh personel rasakan dan dirasakan oleh semuanya.
"Kita itu dulu tinggal di basecamp sebuah kontrakan. Ruang lingkup kita ya disitu aja. Sharing sama-sama di sana, ya akhirnya sampai sekarang," bebernya.
Dari hasil sharring selama 22 tahun, begitu banyak prestasi yang diukir Tipe-X, hingga bisa memunculkan enam album, dengan penjualan yang sangat laris.
"Buat album buat apa? Kita bilang album, kalau punya anak bisa sombong ke anak kita. Bapak atau kakek lu ada album. Gak mikir muluk-muluk," paparnya.
Tresno mengungkapkan, tahun ini Tipe-X kesulitan membuat karya untuk masyarakat generasi saat ini alias milenial.
"Kita memang dari awal sampai sekarang itu ya memberikan karya terbaik dengan Ska. Gimana pun, kami bisa bikin lagu tetap fresh itu sulit. Makanya dipikirin buat lagunya. Kita band lama buat lagu untuk zaman sekarang sulit," aku Tresno.