“Sehingga dalam pemakaian simbol-simbol Pramuka mesti ikuti aturan yang ada, karena sudah ada HAKI-nya,” tuturnya.
Sementara itu, Hariqo Wibawa Satria mengatakan, masalah sosial bukan hanya soal generasi yang sibuk dengan gadgetnya dan kemiskinan, tapi juga minimnya semangat kerelawanan.
“Karena itu, bagaimana film itu bisa jadi solusi atas masalah sosial sekarang. Menanamkan spirit kerelawanan bisa lewat film ini,” kata Hariqo
“Alhamdulillah, setiap tahun ada film Pramuka. Tahun 2015 ada Hasduk Berpola, tahun 2016 Ayu Anak Titipan Surga, dan tahun 2017 ada film ini. Harapannya, film ini bisa jadi media darling dan ditonton banyak orang,” ucap Luqman Hakim Arifin.
Film Satria Juara bercerita tentang seorang Pramuka bernama “Satria.” Meskipun ekonominya serba kekurangan, dirundung banyak masalah, tapi ia tetap sabar dan pantang putus asa.
Berkat kegigihannya itulah, ia sampai berhasil meraih beasiswa kuliah di Belanda dan kembali mengabdi ke kampung halaman untuk membangun daerahnya.