Agen itu menghubungi agen Marilyn, yang segera menelepon ke rumah Marilyn. Ketika itu sudah pukul 21.30. Yang menerima telepon dari Milton Rudin ini ialah Ny. Murray.
"Bagaimana Marilyn, ia baik-baik saja?"
Karena Ny. Murray melihat lampu di kamar Marilyn masih terang dan tali teleponnya masih di bawah daun pintu, ia merasa Marilyn baik-baik saja. (Telepon dipindah ke kamar lain kalau Marilyn akan tidur.) Rudin pun merasa lega.
Ny. Murray pergi tidur. Tengah malam ia terbangun dan melihat lampu di kamar Marilyn masih menyala, padahal ia tidak pernah tidur selambat itu. Ia mencoba membuka pintu, ternyata terkunci. Ia memanggil-manggil, tetapi tidak ada jawaban. Ny. Murray ketakutan. Cepat-cepat diteleponnya Dr. Greenson. Greenson memecahkan kaca jendela untuk masuk ke kamar Marilyn.
Mereka menemukan aktris termasyhur itu rebah telanjang di ranjangnya. Lengannya terulur sebelah, memegang telepon.
Tetap rahasia
Pukul 02.25, Sersan Jack Clemmons yang bertugas jaga di Kantor Polisi Los Angeles Barat mendapat telepon dari Dr. Greenson, yang melaporkan kematian Marilyn Monroe. Tadinya ia kira ada orang yang bergurau. Jadi, ia tidak menghubungi mobil patroli, melainkan datang sendiri ke sana.
Ia merasa curiga, karena kata Ny. Murray mereka menemukan mayat Marilyn lewat tengah malam. Mengapa baru pukul 04.25 polisi diberi tahu? Apa yang dilakukan selama itu?
Kata Dr. Greenson, ia menelepon studio dan orang-orang yang mempunyai hubungan bisnis dengan Marilyn Monroe. Mustahil hal itu makan waktu empat jam, pikir sang sersan. Apakah selama itu ada orang yang berusaha menghilangkan bukti-bukti kejahatan?
Pagi itu saya menemukan pesan di meja saya: "Dr. Curphrey meminta Dr. Noguchi melakukan autopsi terhadap Marilyn Monroe." Tidak terpikir oleh saya bahwa Marilyn Monroe yang dimaksudkan ialah Marilyn Monroe pemain film yang termasyhur itu. Saya pikir banyak orang Amerika yang namanya sama.
Saat itu saya memang sering harus menangani kasus-kasus sulit, karena dari staf Dr. Curphrey (ia chief medical examiner/ Koroner di Los Angeles), kebetulan hanya saya seorang yang menjadi asisten profesor patologi pada Loma Linda University Medical School dan menguasai patologi klinis maupun anatomis.
Karena terjadi kontroversi, Dr. Theodore J. Curphrey mengadakan panel dengan menunjuk sejumlah ahli psikologi untuk mewawancarai keluarga Marilyn Monroe, teman-temannya, dan orang-orang yang berhubungan bisnis dengannya. Mereka berusaha mengetahui latar belakang psikologis bintang film itu: Apakah ia orang yang bisa bunuh diri atau tidak? "Panel bunuh diri" merupakan barang baru saat itu, tapi kemudian banyak ditiru di seluruh AS. Sanak keluarga hampir selalu tidak mau mengakui atau tidak mau percaya bahwa orang yang mereka cintai bisa bunuh diri. Namun pihak perusahaan asuransi sebaliknya mempunyai kepentingan untuk membuktikan bahwa si mati melakukan bunuh diri. Panel semacam itu biasanya bisa menolong mencarikan kebenaran.
Sayangnya, hasil keputusan panel Marilyn Monroe itu dirahasiakan, sehingga tidak meredakan kontroversi. Maksud kerahasiaan itu tadinya ialah untuk membuat setiap ahli mau berbicara blak-blakan. Panel sebetulnya menyimpulkan bahwa Marilyn Monroe bunuh diri dan hal itu baru diungkapkan kepada umum dua puluh tahun kemudian.
Desas-desus bermunculan
Para penyelidik bertanya kepada saya: bagaimana mungkin lambung Marilyn Monroe hampir kosong, kalau ia menelan begitu banyak pil? Setidak-tidaknya mesti ada kapsul atau tablet yang setengah tercerna, ada bubuk atau ada tanda merah pada lapisan lambung.
Jawaban saya ialah: Kalau kita makan makanan eksotis yang tidak "cocok", lambung kita menolaknya dan tidak mudah bagi makanan itu untuk masuk ke usus. Kalau kita menelan makanan yang sudah biasa kita makan, lambung kita tidak menolaknya. Dengan mudah makanan masuk ke usus.
Marilyn Monroe sudah bertahun-tahun minum pil tidur dan kloralhidrat. Lambungnya sudah terbiasa dengan pil-pil itu, sehingga dicernakan dan "dilempar" ke usus. Dari pengalaman saya menangani orang-orang yang ketagihan obat, sering sekali tidak tampak adanya pil.
Pertanyaan kedua: Monroe menelan sekian banyak Nembutal, yang warnanya kuning, zat warna kuning dari kapsul pasti ada di lapisan leher, esofagus, dan lambungnya. Mengapa tidak tercatat hal seperti itu?
Dalam laporan memang saya katakan bahwa di bawah lapisan lambung, pada mukosa, terdapat tanda merah perdarahan. Namun tidak benar warna kuning pada Nembutal akan tampak pada leher. Warna kuningnya tidak luntur. Sebagai bukti, sebutir kapsul itu saya jilat, lalu saya gosokkan pada kulit. Kulit tetap bersih.
Diketahui pula Dr. Greenson menyuntik Monroe sehari sebelum ia tewas. Mengapa saya tidak menemukan tanda tusukan jarum itu?
Mengenai bekas tusukan jarum Dr. Greenson, saya jawab bahwa jarum yang dipakainya halus sekali dan lukanya akan hilang beberapa jam kemudian. Pada saat autopsi, umur suntikan Dr. Greenson itu hampir 48 jam.
Namun kabar angin memang subur setelah kematian Monroe. Ada yang tidak masuk akal, seperti keterangan seorang petugas ambulans yang menyatakan menyaksikan sendiri Marilyn dibunuh seorang dokter di depan matanya. Ada lagi yang berkata, Marilyn Monroe dibius di rumah Frank Sinatra di Palm Spring, lalu mayatnya diterbangkan ke rumahnya di Brentwood. Ada pula yang menuduh Ny. Murray digaji oleh Peter Lawford sejak kematian Marilyn Monroe dan Pat Newcomb (yang menginap di rumah Marilyn tanggal 3 Agustus) disewa oleh Pierre Salinger atas suruhan kakak-beradik Kennedy untuk membungkam bintang film itu.
Tahun 1982, dua puluh tahun setelah kematian Marilyn Monroe, dikeluarkan pengumuman resmi yang menyatakan bahwa semua hasil penelitian yang dilakukan sama sekali tidak menunjang teori pembunuhan terhadap Marilyn Monroe.
Jadi?