News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Artis Terjerat Narkoba

BNN: Artis Pakai Narkoba sebagai Gaya Hidup

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Jakarta Barat Kombes Roycke Herrie Langie bersama Kasat Narkoba AKBP Suhermanto dan Wakasat Narkoba Kompol Slamet menunjukkan barang bukti narkotika jenis sabu beserta alat hisap saat rilis kasus di Polres Jakarta Barat, sabtu (25/3/2017). Petugas Sat Res Narkoba Polres Jakarta Barat menangkap Ridho Rhoma di Hotel Ibis. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sub Direktorat Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Ricky Yanuarfi menganggap kalangan pekerja seni rentan bersentuhan dengan narkoba.

Kerentanan itu, menurut dia, lantaran zat adiktif tersebut dianggap sudah umum digunakan sebagai bagian dari gaya hidup.

"Artis anggap jadi gaya (hidup). Mereka sangat rentan (terjerat narkoba). Artis itu banyak yang pakai," ujar Ricky dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Seharusnya, lanjut Ricky, sebagai public figure, artis bisa menjadi contoh bagi para penggemar. Aparat pernah menangkap artis yang memiliki banyak fan, seperti Eza Gionino dan Sammy Simorangkir.

Ada juga artis penyanyi Ridho Rhoma yang baru tertangkap siang tadi.

Dan salah satu kasus narkoba menonjol yang melibatkan artis tahun ini yaitu penangkapan Andika eks personel band Peterpan.

Ia diketahui mengonsumsi narkoba jenis tembakau Gorilla.

Ricky khawatir penggemar meniru yang dilakukan idola. Dan itu akan berdampak pada peningkatan pengguna narkotika.

"Dan mereka (para artis) berpikir sehabis narkoba bisa nyanyi lagi. Jangan begitulah," kata Ricky.

Ricky mengatakan, hampir semua lapisan masyarakat kini bisa menikmati narkoba. Bahkan sekarang, pengguna narkoba tak lagi berpenampilan urakan dan "junkies".

"Yang rapi juga ada yang pakai," kata dia.

Jenis-jenis narkotika pun kini kian beragam. Dengan banyak jenis itu, narkoba tak hanya dinikmati kalangan menengah ke atas, tetapi juga menengah ke bawah.

"Memengah ke atas sabu karena bikin stimulan, percaya diri. Menengah ke bawah putau, cimeng (ganja). Gampang didapat harga murah, nge-fly sempurna," kata Ricky.(Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini