News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Bioskop

Sinopsis Gladiator II, Film Lanjutan Intrik Politik Kaisar Romawi usai Era Maximus Tayang di Bioskop

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Yurika NendriNovianingsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster film Gladiator 2 - Sinopsis Gladiator 2 film aksi garapan sutradara Ridley Scott yang diproduksi oleh Paramount Pictures. berlatar sekitar 16 tahun usai Maximus Decimus.

TRIBUNNEWS.COM - Sinopsis Gladiator II, film aksi intrik politik Kekaisaran Romawi yang masuk babak baru usai era Kaisar Marcus Aurelius.

Film Gladiator II telah tayang di Bioskop seluruh Indonesia mulai 13 November 2024.

Gladiator II adalah film aksi petualangan garapan sutradara Ridley Scott yang diproduksi oleh Paramount Pictures.

Cerita dalam Gladiator II merupakan sekuel dari film terdahulunya yang berjudul Gladiator yang dibintangi Russel Crowe sebagai Maximus.

Tokoh Maximus dalam Gladiator II ini dikisahkan sudah meninggal dan digantikan oleh Lucius Verus yang diperankan oleh Paul Mescal.

Selain Paul Mescal, film Gladiator II juga dibintangi oleh Pedro Pascal, Connie Nelson, dan Denzel Washington.

Lantas bagaimana cerita film Gladiator II ini? 

Simak sinopsis film Gladiator II mengutip ImDb, berikut ini.

Sinopsis Gladiator II

Cerita film Gladiator II berlatar sekitar 16 tahun usai Maximus Decimus Meridius (Russell Crowe) menaklukkan Commodus (Joaquin Phoenix) di Colosseum pada peristiwa Gladiator (2000).

Sebelum meninggal, Maximus sempat memberikan perintah instruksi reformasi politik dengan mengangkat kembali Gracchus (Derek Jacobi) sebagai senator.

Cuplikan adegan dalam film Gladiator II (ImDb)

Baca juga: Prinsa Mandagie Ketagihan Akting Setelah Debut di Film Jurnal Risa

Tetapi, reformasi dalam pemerintahan Roma itu tidak berjalan lancar. 

Bangsa yang makmur itu justru kembali jatuh ke tangan tirani ketika Kaisar Geta (Joseph Quinn) dan adiknya, Kaisar Caracalla (Fred Hechinger), mengambil alih kekuasaan.

Geta dan Caracalla memimpin Roma dengan arah kebijakan yang sangat kacau. 

Mereka tidak pernah memedulikan rakyat, hanya ingin main-main, serta berambisi menguasai seluruh penjuru dunia lewat perang dan penjajahan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini