Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Jailangkung, Jailangkung, datang gendong, pulang bopong," menjadi mantra sekaligus tagline film terbaru karya Jose Poernomo dan Rizal Mantovani.
Jailangkung menjadi kerja bareng dua sutradara box office setelah 16 tahun keduanya menghasilkan film dengan tema yang sama.
Jose Poernomo dan Rizal Mantovani begitu yakin kerja bareng mereka kali ini menghasilkan karya film horor yang berbeda dibanding sebelumnya.
"Kami tidak ingin terjebak dengan keberhasilan film produksi sebelumnya. Begitu juga menyangkut cerita, kami tak ingin melanjutkan franchise film lama. Film Jailangkung yang kami kerjakan ini tentu saja setelah melewati proses diskusi panjang dan intens. Kami berdua juga punya keinginan mewujudkan harapan penonton menyaksikan film horor yang benar-benar mencekam," jelas Jose Poenomo.
Jailangkung karya Jose dan Rizal kali ini juga menawarkan sisi menarik, mulai dari cerita sampai teknik penggarapan.
"Kalau bicara soal mengolah sekuen horor yang mencekam menjadi bagian Rizal (Mantovani) yang mengolahnya. Tapi soal dukungan teknis penggarapan dan visual, menjadi tanggung jawab saya. Sesederhana itu kerja sama kami di film Jailangkung kali ini," ungkap Jose.
Jose dan Rizal juga didukung rumah produksi, Screenplay Films, yang memungkinkan mereka bereksplorasi dan memungkinkan menghasilkan adegan-adegan menarik.
"Keleluasaan ini yang mendorong kami menghasilkan film menarik. Termasuk ketika kami tidak lagi bermain-main dengan adegan-adegan pengulangan," ucap Rizal.
Beruntung juga Jose dan Rizal didukung pemain-pemain populer dengan potensi mendatangkan penonton. Sebut saja Amanda Rawles dan Jefri Nichol.
Pasangan pemain ini seperti menemukan chemistry sebagai pasangan atau kekasih.
Keduanya sukses mendatangkan penonton sebagai sepasang kekasih.
Di film Jailangkung, Amanda yang berperan sebagai Bella dan Jefri berperan sebagai Rama juga kembali berpasangan.
Amanda dan Jefri senagaja dipertemukan untuk menarik penggemar fanatik mereka.
Pasangan Bella dan Rama diharapkan bakal diingat penonton.
Bukankah lebih menarik juga menjadikan keduanya sebagai ikon franchise di film Jailangkung?
Totalitas peran juga mereka perlihatkan ketika harus menjalani latihan olah tubuh.