Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski merasakan demam tinggi, tahun lalu almarhumah Julia Perez tetap menyambangi rumah neneknya saat Hari Raya Idul Fitri.
Di hari tersebut, juga ada hal yang berbeda yang dilakukan Julia Perez.
Pada hari itu, Julia Perez mengatur tradisi sungkeman, yakni meminta maaf pada orang tua.
Julia yang saat itu bersemangat, seakan memberi firasat, hari raya tersebut merupakan hari raya terakhirnya.
"Jadi dari keluarga bapak tiri kita ada tradisi sungkem. Terus dari mama juga. Waktu Lebaran pun dia ikut sungkeman. Dia yang ngatur. Kita pikir kan awalnya cuma buat fun saja, ternyata mungkin memang sudah feeling beliau," kata Nia Anggia, adik Julia Perez ditemui usai acara tahlilan di Perumahan Raffless Hills, Jakarta Timur, Senin (12/6/2017).
Saat momen sungkeman tersebut, Nia mengingat gerak-gerik kakaknya yang begitu khidmat saat meminta maaf.
Terutama kepada orang tua dan kakek neneknya.
"Iya (Idul Fitri tahun lalu) lebih sedih, karena dia benar-benar yang minta maaf. Aku sampai yang berpikir apa-apa, mungkin banyak dosa gitu kan," katanya.
Pada Idul Fitri tahun lalu pula, Julia Perez seakan memaksakan diri untuk berkumpul di rumah neneknya di Serang, Banten.
Padahal saat itu dia sedang sakit dan demam tinggi. Di rumah neneknya pun dia hanya bisa berbaring.
"Tapi tetap pengen ikut rayain (Idul Fitri)," kata Anggia.
Idul Fitri 2016 lalu itu pun, menjadi hari raya terakhir yang dilalui pihak keluarga bersama Julia Perez. Sabtu (10/6/2017) Julia Perez meninggal dunia, tepat di bulan suci Ramadan.
Sejak akhir 2014, Julia Perez sudah berjuang melawan sakit kanker serviks yang diderita.