TRIBUNNEWS.COM - Bagi warga Indonesia yang merayakan Idul Fitri, sungkeman di rumah nenek, menjadi semacam acara wajib yang harus dijalani yang membuat rindu untuk menjalaninya lagi.
Bintang film dan model Luna Maya (33) juga mengaku mengalami perasaan semacam itu.
Baru-baru ini, Luna mengaku, acara sungkeman di rumah neneknya saat Lebaran menjadi kerinduan tersendiri.
"Biasanya Lebaran hari pertama kita ngumpul di rumah Nenek buat sungkeman. Kalau enggak kita pulang ke Bali. Tapi karena nenek sudah meninggal tahun lalu, jadi berkurang aja keseruannya," tutur Luna Maya.
Mengenai nilai-nilai religius dan keutamaan hidup yang penting terkait masa-masa pasca-Idul Fitri, Luna mengaku perlunya nilai-nilai dan keutamaan hidup itu dijalani melalui tradisi yang ada.
Menurut Luna, hal penting yang harus dijalani ialah terus berusaha menahan diri untuk tidak melakukan kebiasaan yang satu ini, yakni membicarakan dan mencari-cari keburukan orang lain.
Tak hanya dilakukan selama Ramadan, kata Luna, tapi juga setelah Lebaran.
Inti Lebaran itu, sambungnya lagi, bukan harus berbuat apa, melainkan bagimana selalu berusaha melakukan yang memang wajib dilakukan.
"Enggak bisa merayakan kemenangan itu, menurut aku, kalau Lebaran ketemu keluarga, terus makan opor, tapi sudah itu kelakuannya masih jelek. Nah kalau seperti itu ya ngapain?," ucapnya.
Luna juga membuat refleksi singkat. Selama Ramadhan orang yang menjalani ibadah puasa sudah dilatih selama sebulan untuk berlaku sabar, ikhlas, dan lain-lain.
"Tapi kalau abis Lebaran kita balik lagi, seperti masih aja (berlaku) nyinyir, stupid dan lain-lain ya sama aja. Bahaya kalau habis Lebaran masih suka nyinyir juga. Enggak ada maknanya jadinya Lebaran kita," sambungnya.
Dia berharap kepada dirinya sendiri, pada pasca Lebaran mampu menjadi pribadi yang lebih baik. Apalagi tahun ini ia akan merayakan Lebaran di Italia.
"Ya pastinya berharap ke depan habis Lebaran bisa berkelakuan lebih baik lagi. Gitu aja, ya" demikian Luna Maya.
Arie Puji Waluyo/Warta Kota