Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terinspirasi dari grup musik asal Amerika, Everly Brothers, Yon Koeswoyo bersama saudaranya membentuk Kus Brothers pada 1958.
Personel Kus Brothers saat itu, Yon (gitar dan vokal), Yok Koeswoyo (vokal bass) John Koeswoyo (upright bass), Tonny Koeswoyo (gitar), serta Nomo Koeswoyo (drum).
Album pertama mereka direkam pada 1962. Setahun sebelum mereka mengubah nama menjadi Koes Bersaudara sepeninggal John Koeswoyo.
Saat menggunakan nama itulah mereka mengawali kesuksesannya di blantika musik Tanah Air. Namun, kesuksesan itu terkendala karena mereka dijebloskan ke penjara Glodok pada 29 Juni 1965.
Mereka dianggap kebarat-baratan setelah memainkan lagu-lagu The Beatles yang dianggap rezim saat itu, meracuni jiwa generasi muda.
Sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 September PKI pada September 1965, empat bersaudara itu dibebaskan.
Selepas peristiwa itu, mereka mulai kembali berkarya. Jelang perubahan nama menjadi Koes Plus, mereka sempat mengalami konflik lantaran bongkar pasang pemain.
Mereka sempat berbebat mengenai masuknya personel yang bukan dari keluarga Koeswoyo.
Namun, formasi baru yakni dengan masuknya Murry serta Totok AR, tak menghalangi Koes Plus menjajaki karir dengan mulus.
Deretan tembang mereka yakni 'Derita', 'Manis dan Sayang' serta 'Cintamu Telah Berlalu' merajai tangga musik.
Puncaknya, 1974 lalu tercatat Koes Plus merilis 24 album yang berarti setiap sebulan sekali Koes Plus merilis 2 album.
Periode 1970an tampaknya bisa disebut puncak kejayaan mereka.
Hingga akhirnya, mereka vakum pada 1980an. Selama vakum, Yon sempat merilis album solo yang juga mendapat sambutan baik penikmat musik.