TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Suasana duka langsung terasa Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah saat tim medis menyatakan Made Indra Dwi Putra (33) berhenti bernafas.
Pergulatan hidup pemain bass (bassist) band Navicula, Made Indra Dwi Putra (33) selama 48 jam lebih harus terhenti.
Bagaimana detik-detik terakhir Made berjuang untuk bernafas?
Pria yang akrab disapa Ongkong ini mengembuskan napas terakhir di Ruang ICU RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (26/3) pukul 18.25 Wita.
Suasana duka meliputi ruangan ICU RSUP Sanglah. Kakak perempuan Made, Ni Ayu tampak terpukul begitu mendengar kabar ini.
Usai ditenangkan oleh anggota keluarga lain, ia pun akhirnya dapat menenangkan diri.
Tak lama kemudian, satu per satu keluarga dan puluhan kolega dekat Made mulai berdatangan.
Mereka saling berpeluk dan berusaha merelakan kepergian sahabat terbaiknya.
"Saat proses cuci darah, tadi siang (kemarin, Red) sekitar pukul 13.00 Wita, kata dokter keadaan semakin memburuk. Dokter berusaha untuk membuat Made kembali bernapas, namun ternyata Made memilih pergi," kata vokalis Navicula, I Gede Robby Supriyanto, kepada Tribun Bali.
Baca: Awalnya Merinding, Duet Sakralnya dengan Maria Berubah Gara-gara Tingkah Judika, Ini yang Terjadi
Seraya mengenang persahabatan mereka, Robby membawa dua batang rokok yang sudah menyala mendekati tempat munjung yang berada di sebelah kiri pintu masuk Ruang Forensik RSUP Sanglah.
Di dekat tempat munjung ada kamboja merah. Di depan tempat munjung ia melihat ada banten punjungan lalu bertanya, "ini siapa yang munjung?"
Seseorang yang ada di sekitarnya menjawab, mungkin keluarga lain. Gede Robby lalu mengatakan, ini persembahan untukmu, De. Seorang temannya lalu menghampiri Gede Robby, "petik bunga kemboja ini pakai munjung."
Robby memetik dua kuntum bunga kamboja merah dan sehelai daunnya dibantu temannya.