Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi Ahmad Dhani mengungkapkan pendapatnya terkait peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
Dhani menyebut bahwa hal itu adalah sebuah konspirasi.
"Saya tidak menyebut mereka teroris, ini konspirasi kuasa gelap. Jadi, memang pelaku terornya, sebenarnya mereka bukan pelaku teror ya. Karena mereka mati, kemudian ada yang menyutradarai," tegasnya kepada wartawan termasuk Tribunnews.com di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Menurutnya, istilah Islam radikal maupun Islam ekstrim tidak terdapat dalam kitab suci Al-Quran.
"(Islam) radikal dan ekstrim itu tidak ada di dalam wacana Islam, radikal islam teroris tidak ada kata-kata itu di dalam atau termasuk di dalam Al-Quran," ujarnya.
Suami dari Mulan Jameela itu juga menyebut, dalam sejarah Islam, tidak dikenal adanya teror.
"Teror itu di jaman khalifah gak ada di jaman Muhamad gak ada dalam khalifah usmani gak ada, jaman salahuddin ga ada kata-kata teror ekstrimis radikal itu ada setelah adanya Bahasa Inggris saja," katanya.
Baca: Sakit Hati, Nikita Willy Merasa Korban Bom Surabaya Itu Saudaranya
Kemarin saat menjalani sidang terkait kasus ujaran kebencian, Dhani menunjukkan rasa belasungkawanya pada peristiwa berdarah ini.
Dalam sidang tersebut, ia terlihat menggunakan blangkon berwarna hitam, serta jas berwarna hitam.
"Iya, ini rasa bela sungkawa terhadap korban-korban sutradara bom (yang terjadi di Surabaya)," kata Dhani sebelum menghadapi sidang putusan sela, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Dhani menyebut, dirinya tak ingin menganggap kasus bom ini merupakan ulah dari kelompok Islam radikal.