TRIBUNNEWS.COM - Pesawat milik Erix Soekamti (Erik Kristianto) jatuh di Final Run Away One Sero Gading, Gunung Kidul, Selasa (4/9/2018).
Tjandra Agus Budiman selaku Ketua Jogja Flying Club menjelaskan, sebelumnya anggotanya yang bernama Faslan Havisha (Pilot) dan Erix Soekamti (co-pilot) sudah melakukan briefing sebelum latihan rutin dan cek kesehatan.
Setelah dinyatakan memenuhi standar untuk terbang, baik dari kondisi penerbang maupun pesawat, lalu kedua anggotanya memutuskan untuk terbang pada pukul 15.00 WIB.
Baca: Pesawatnya yang Dikemudikannya Jatuh, Erix Soekamti: Latihan Terbang Kelar
“Setelah normal semua, dan dinyatakan sehat dan pesawat juga layak terbang, pilot memutuskan untuk melakukan latihan di area Gading. Namun, diketinggian 5.000 feet, terjadi engine fire,” terangnya.
Tjandra mengungkapkan, karena terjadi engine fire, pilot langsung memutuskan untuk mendarat darurat di Pangkalan Gading, namun pesawat sudah emergency dan tersangkut di pohon.
“Begitu berusaha masuk di landasan gading, pukul 16.00 pilot mendeklarasikan emergency, yang terjadi pesawat tidak bisa masuk ke landasan. Sesuai prosedur jika pesawat tidak bisa sampai ke landasan, pilot wajib mencari tempat yang aman,” katanya pada Tribunjogja.com.(*)
Berita ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Begini Kronologi Jatuhnya Pesawat Milik Erix Soekamti di Lapangan Gading Gunungkidul"