Gido mengaku heran dengan antusias pendengar yang suka dengan lagu tersebut.
Gido mengungkapkan lagu "Sayur Kol" bukanlah murni ciptaan Punxggoaran.
Lagu tersebut merupakan lagu yang sudah ada sejak dulu tanpa mengetahui penciptanya.
Ia mencontohkan seperti lagu "Donna" yang dinyanyikan Tongam Sirait.
"Lagu itu seperti lagu simpangan di Sumatera Utara. Lagu latahnya orang-orang lah. Liriknya saja kita tambah-tambahi."
"Capek kali main musik, tapi "Sayur Kol" yang bomming," jelasnya sembari tertawa.
Gido mengakui banyak kritikan masyarakat terhadap lagu yang diciptakan tahun 2017 itu.
Lagu itu memiliki kesan tidak menyayangi anjing sebagai hewan yang paling dekat dengan masyarakat.
Namun, Punxggoaran menilai lirik dalam lagu tersebut menunjukkan kebiasaan budaya Batak dalam mengkonsumsi daging.
Gido menceritakan semua lagu yang diciptakan murni bertujuan untuk menginspirasi anak muda.
Bahkan, mereka memulai dengan tampil di youtube.
Selain aktif di youtube, mereka juga sering mempublikasikan kegiatan di akun instagram @punxggoaran.
Kapolres Rohil Sambangi Rumah Duka Nelayan Tanjungbalai yang Ditembaki OTK
Nahdliyin Pendukung Capres Prabowo-Sandi Deklarasikan Diri di Medan