Supriyanto mengatakan dirinya sempat mencegah anaknya menyusul Ifan, dan memintanya untuk mengikuti kampanye cawapres Sandiaga Uno di Ponorogo sampai selesai.
Pasalnya, kegiatan kampanye cawapres pendamping capres Prabowo Subianto itu tinggal menyisakan satu hari saja.
"Acaranya pak Sandi itu kan dua hari Jumat dan Sabtu. Pada hari Jumat, Dylan juga mengisi acaranya Pak Sandi. Tapi Sabtu dini hari, Dylan berpamitan. Sebenarnya saya sudah ngomong, kampanyenya diselesaikan dulu tinggal sehari. Tetapi, anaknya sudah punya acara katanya," kata Supriyanto.
Dylan terus bersikukuh tetap ingin pergi sehingga Supriyanto tidak bisa melarangnya.
Dylan terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, lalu dilanjutkan perjalanan darat ke Anyer di lokasi acara gathering PLN.
Supriyanto tak menyangka, Sabtu dini hari itu menjadi pertemuan terakhir dengan Dylan.
Dua puluh jam kemudian, viral pemberitaan bahwa tsunami menerjang Anyer, Banten termasuk di lokasi grup band Seventeen bersama putrinya mengisi acara gathering PLN.
Dua hari kemudian, Supriyanto bersama istrinya, Dwi Retno mendapatkan informasi jasad Dylan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, atau pada Senin (24/12/2018) pagi.
Namun setelah dilakukan identifikasi, Supriyanto mendapatkan kepastian jasad itu adalah Dylan, Senin (24/12/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.
Ia menambahkan putri keduanya itu memang selalu mengikuti Ifan saat mengisi acara termasuk saat hadir di acara gathering PLN di Anyer, Banten.
Ia berharap Dylan diampuni segala kesalahannya dan mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya.