Ketegangan di Ruang Sidang
Saat berlangsungnya kesaksian, sempat terjadi ketegangan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Apa yang terjadi?
Hakim Ketua sempat bertanya dengan nada tinggi, kepada Andi Soraya saat narkotika Steve Emmanuel, Senin (27/5/2019)
Bukan tanpa alasan, sebab Andi yang hadir sebagai saksi dianggap terlalu memberikan fakta yang ditambah-tambahkan.
Bermula saat di pertengahan sidang, kuasa hukum Steve yakni Firman Chandra mempertanyakan pendidikan terakhir Steve Emmanuel.
Andi Soraya pun menjawab pertanyaan tersebut.
“Saya tahu bahwa mereka (anak-anak di keluarga Steve) tidak pernah mengenyam pendidikan normal, mereka home schooling. Mereka sekolah SMP dan SMP tanpa ijazah resmi. Tidak pernah mengenal dunia luar,” kata Andi saat menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (27/5/2019).
“Bagaimana saudara tahu, tidak mengenal dunia luar? Apakah saudara tahu dia tidak keluar rumah,” tanya Hakim Ketua dengan nada mulai tinggi.
“Saya tahu dari cerita dia. Tapi begitu saya mengetahui dan menemui keluarganya, saya memahami keadaan tersebut,” jawab Andi Soraya.
“Anda harus bicara yang sebenarnya, jangan ditambahkan jangan dikurangi,” tegas Hakim Ketua.
“Yang saya tahu dia tidak punya teman,” jawab Andi.
“Tidak punya teman, bukan berarti tidak mengenal dunia luar. Bahasanya lain. Saya minta jawab sesuai dengan pertanyaan jangan ditambahkan. Jawab pertanyaan dengan demikian, kalau tidak akan saya hentikan,” ujar Hakim Ketua dengan tegas.
Menanggapi pernyataan tegas tersebut, Firman Chandra pun segera menanyakan hal yang lain.
Ia kemudian bertanya sejak kapan Steve Emmanuel mulai hidup mandiri, bagaimana karir Steve, dan sejak kapan Steve mulai merasakan tekanan dalam hidupnya.
Andi mengakui ia curiga jika Steve Emmanuel menggunakan narkoba sejak 2001 lalu.