Barangkali, kemewahan yang ia miliki ketika memulai usahanya kala itu adalah selembar ijazah cumlaude dari jurusan desain komunikasi visual ITB dan berpeti-peti keyakinan yang menumpuk di benaknya.
Dari segi modal ia tak banyak berbekal. Usia 24 tahun Jerry mulai mengoperasikan Jerry Aurum Design and Photography dari sebuah rumah kecil berukuran 2.5 x 2.5 di pinggiran Jakarta.
Berbeda dengan kecenderungan yang dipilih mereka yang bermodal terbatas yang merasa nyaman bermain di segmen menengah, Jerry Justru memilih pasar premium sebagai sasarannya. Pilihan yang tak main-main mengingat ia sejatinya dihadapkan pada tantangan dan resiko yang sangat besar.
Kalender eksklusif yang ia buat sebagai modal itu sebagian ia pasarkan lewat teman-teman se almamaternya di toko oleh-oelh Ganesha ITB. “Separonya disebar secara gratis ke kenalan dan 300 perusahaan,” kenangnya.
“Masak dari segitu banyak, satu persen saja gak ada yang pesan?” Katanya tentang perasaan yakin yang menetap di benaknya.
Kekuatan keyakinan memang selalu berhasil menebar aura positif. Upayanya menjaring peluang akhirnya menuai hasil. Lima tawaran kerja datang dari lima klien berbeda. Proyek pertamanya datang dari perusahaan perminyakan, Connoco Philips, yang memintanya terlibat dalam pemotretan kilang minyak di pedalaman Palembang selama tiga hari dengan nilai kontrak yang lumayan.
Keuntungan yang diperoleh dari pekerjaan yang nominal fee nya mencapai 45 juta itu lantas menjadi pijakan bagi Jerry untuk memantapkan posisi memasuki dunia usaha yang sesungguhnya.
“Sejak saat itu saya tidak pernah lagi memberi harga murah untuk pekerjaan yang saya lakukan,” katanya. Menurut Jerry, pasar yang ia sasar adalah pasar premium yang juga tak pernah melihat harga.
Mereka mengutamakan kualitas, profesionalisme, dan tidak mentoleransi kesalahan sekecil apapun. Maka ia pun merasa pantas menerapkan harga tinggi demi tanggung jawab terhadap kualitas yang selalu berusaha ia junjung tinggi.
Jalan Jerry masih terus berlanjut, kini setelah sewindu lebih membangun usaha, ia mulai go internasional. Ia melanglang ke sejumlah negara untuk menjajal kemampuannya.
Akhirnya banyak perusahaan internasional yang mempercayai dirinya seperti Microsoft Asia, Perusahaan tembakau di Pakistan, Desainer terkemuka di Amerika, dan sebuah WO di Texas. Sedang di dalam negeri tentu saja kemampuannya tak perlu diragukan lagi.
Terbukti dari jajaran perusahaan otomotif terkemuka yang memakai jasanya. Pekerjaannya pun tak hanya memotret tapi juga menjadi juri kontes potret hingga menjadi pembicara seminar.
Untuk menjaga keoptimalannya dalam bekerja, Jerry hanya membatasi mengerjakan lima proyek dalam sebulan agar hasil yang didapat benar-benar sesuai harapan.