Tak bermaksud mendoakan yang buruk untuk sang putra, Ruch Gaya berandai seperti apa rasa sakit hati Eza jika ditinggal putrinya kelak.
"Ya nanti suatu hari ditinggal anaknya baru rasakan sakit nggak, gitu aja," ujarnya.
Sebagai seorang ibu, Ruch Gaya terus mendoakan yang terbaik untuk buah hatinya.
"Allah nggak tidur, mama nggak mendoakan jelek. Tetap mama doakan dia (Eza), disadarkan dia," lanjut ujarnya.
Meski begitu, Ruch Gaya berikrar tak akan memberikan restu dan tak memaafkan orang yang selama ini berada di belakang Eza.
"Tapi tetap, mama tidak akan memaafkan siapapun orang di belakang Eza," ikrarnya.
"Sampai mati, restu tidak ada," pungkasnya. (Grid.ID, Asri Sulistyowati)