Ternyata, kecintaannya untuk berbagi kepada sesama juga dilatarbelakangi oleh keluarga.
"Keluarga suka sosial. Terus aku terbawa dari kecil sampai dewasa sekarang," kata Mario.
Jiwa sosial yang telah dimiliki sejak kecil mendorongnya untuk membuat konten kemanusiaan di YouTube.
Ketika ditanyai kegiatan sebelum menjadi Youtuber, Mario justru mengungkapkan bahwa dirinya adalah mantan gamer.
Namun, kegiatan yang dijalaninya kala itu merasa kurang bermanfaat.
Mario merasa, ada yang kurang dalam kehidupan sehari-harinya saat menjadi gamer.
"Pas jadi gamer, merasa hidup itu useless banget. Disaranin (orang-orang) bikin konten gaming, tapi akunya nggak mau," tutur Mario.
Keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat melandasinya untuk membuat Youtube dengan konten berbagi.
Dalam akun Youtube-nya, Mario mengkombinasikan prank berbalut sosial.
Ia mengemukakan, jarang ada Youtuber yang memiliki ciri khas konten tersebut.
Terutama, Youtuber yang berdomisili di Solo.
"Di Youtube belum ada yang sosial. Kebanyakan ya prank biasa," ujar Mario.
Malahan, Mario menganggap, banyak Youtuber yang melakukan prank yang cenderung merugikan orang lain.
"Jadi kalau prank bener-bener prank yang merugikan orang lain. Kalau nggak ya pamer harta kemewahan, halu-halu," lanjutnya.