Youtuber asal Solo, Jeremy Mario, mengungkap kisah haru saat memborong jualan pedagang karak di jalan. Ia mengaku tak tahan menahan air mata tumpah.
TRIBUNNEWS.COM - Youtuber asal Solo, Jeremy Mario, mengungkap kisah haru saat memborong jualan pedagang karak di jalan.
Ia mengaku tak tahan menahan air mata tumpah.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber Ngobrol Mepet Sawah (Mewah) di Gedung Tribunnews Solo, Kamis (17/10/2019).
Dalam rangka menjelang hari Sumpah Pemuda, Ngobrol Mewah mengusung tema "Sumpah Pemuda 2019: Yang Muda Menginspirasi".
Baca: Tips Bikin Konten YouTube Menarik & Potensi Dapatkan Iklan, Jeremy Mario Buka Rahasia Jadi YouTuber
Baca: Dari Fenomena Prank, YouTuber Jeremy Mario Buat Konten Menginsipirasi: Nge-Prank Sambil Bersosial
Pada diskusi tersebut, hadir lima narasumber.
Mereka adalah Youtuber Jeremy Mario, MUA atau Selebgram Faradila Ratna Sari, dan Paskibraka Nasional Salma El Mutafaqqiha.
Selain itu, ada pula Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UNS Solo Arifah Eviyanti, dan Anggota DPRD Solo Antonius Yogo Prabowo.
Awalnya, Editor TribunStyle.com sekaligus moderator diskusi, Delta Lidina Putri, menanyakan alasan pemilihan konten yang diusung Jeremy dalam akun Youtube-nya, Jeremy Mario.
Diketahui, akun YouTube Jeremy Mario berisi konten bercirikan sosial.
Konten yang diusung berupa bagi-bagi rezeki, baik berupa uang atau benda, kepada orang yang ditemuinya di jalanan.
Mario pun mengemukakan alasan pemilihan konten yang bersifat sosial.
Ia mengakui, dirinya suka bersosialisasi.
Pria berakun Instagram @jeremymario itu juga mengikuti komunitas sosial di Solo.
Ternyata, kecintaannya untuk berbagi kepada sesama juga dilatarbelakangi oleh keluarga.
"Keluarga suka sosial. Terus aku terbawa dari kecil sampai dewasa sekarang," kata Mario.
Jiwa sosial yang telah dimiliki sejak kecil mendorongnya untuk membuat konten kemanusiaan di YouTube.
Ketika ditanyai kegiatan sebelum menjadi Youtuber, Mario justru mengungkapkan bahwa dirinya adalah mantan gamer.
Namun, kegiatan yang dijalaninya kala itu merasa kurang bermanfaat.
Mario merasa, ada yang kurang dalam kehidupan sehari-harinya saat menjadi gamer.
"Pas jadi gamer, merasa hidup itu useless banget. Disaranin (orang-orang) bikin konten gaming, tapi akunya nggak mau," tutur Mario.
Keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat melandasinya untuk membuat Youtube dengan konten berbagi.
Dalam akun Youtube-nya, Mario mengkombinasikan prank berbalut sosial.
Ia mengemukakan, jarang ada Youtuber yang memiliki ciri khas konten tersebut.
Terutama, Youtuber yang berdomisili di Solo.
"Di Youtube belum ada yang sosial. Kebanyakan ya prank biasa," ujar Mario.
Malahan, Mario menganggap, banyak Youtuber yang melakukan prank yang cenderung merugikan orang lain.
"Jadi kalau prank bener-bener prank yang merugikan orang lain. Kalau nggak ya pamer harta kemewahan, halu-halu," lanjutnya.
Dari situlah, Mario ingin menunjukkan bahwa kaum milenial juga bisa menciptakan konten positif dan berdampak positif untuk orang lain.
"Saya di sini mau nunjukkin kalau kaum milenial juga bisa bersosial, daripada nongkrong nggak jelas," tutur pria yang sering mengenakan kaus hitam di setiap video Youtubenya tersebut.
"Mau membuktikan bahwa dari Solo harus bisa (membuat konten sosial)," imbuhnya.
Lantas, Mario membuat akun YouTube Jeremy Mario pada Juli 2019 lalu.
Kemudian, ia mulai mengunggah video pada Agustus silam.
Dalam hal lokasi dan target pemberian sedekah, Mario dan tim cenderung acak.
Youtuber pemilik 27.000 subscribers lebih itu berkeliling di area Solo.
Biasanya, Mario dan tim melakukan "patroli" di pinggiran kawasan Coyudan, Solo.
Mereka akan mencari target yang sekiranya tepat.
Selain itu, para pengikut Mario di Instagram juga turut memberikan info-info orang yang membutuhkan.
Target pemberian sedekah tersebut seperti para pekerja keras, tunawisma, driver ojol online, tukang becak, dan orang-orang yang kurang mampu.
Mario dan tim akan memberikan rezeki langsung kepada mereka di jalan.
Tak hanya mereka yang berkutat di jalanan, dalam akun Youtube-nya, Mario juga memberikan rezeki kepada petugas Drive Thru di restoran cepat saji.
Seperti yang diunggah pada video berjudul "PRANK!!! BAGI-BAGI DUIT DI DRIVE THRU PAKE SUARA SPONGEBOB DAN PATRICK!"
Pengalaman Haru
Ketika ditanyai momen paling tak terduga sekaligus mengesankan saat berbagi rezeki, Mario mengungkapkan pengalamannya saat memborong seluruh dagangan penjual krupuk karak dari Bekonang.
Saat mengenang momen tersebut, Mario mengatakan, ada kejadian yang membuatnya tersentuh dan tak kuasa menahan air mata.
Pedagang krupuk tersebut adalah seorang bocah cilik laki-laki.
Dengan sepeda ontelnya, sang bocah cilik memeras keringat dan mengayuh kendaraannya dari Bekonang ke Solo.
Kala itu, Mario berniat untuk memborong dagangannya.
Namun, ketika Mario memberikan uang lebih, bocah cilik itu menolak.
"Nggak usah, Mas," ucap Mario, menirukan perkataan sang bocah.
Hal tersebut membuat Mario tak kuasa menahan haru.
"Wah, saya itu udah pengen jatuh air mata. Udah tak tahan-tahan," ungkapnya.
"Bukan karena saya cengeng, tetapi saya ngerasain emosinya kayak gimana," lanjut Mario.
Selain kisah bocah cilik pedagang krupuk, Mario juga menceritakan pengalamannya saat bertemu pedagang buah.
Pedagang buah tersebut juga merupakan seorang bocah laki-laki yang membanting tulang mengitarkan dagangannya di jalanan Solo.
Pertemuannya dengan bocah bernama Jipi itu pun diunggah sebagai video berjudul "PART 1! BORONG SEMUA DAGANGAN DEK JIPI ?!!! PEDAGANG CILIK YANG VIRAL ?!!!".
Video tersebut telah ditonton sebanyak 97.863 kali per Kamis (17/10/2019).
Mario menceritakan, setelah video itu diunggah, nama Jipi menjadi populer di Solo.
Mario pun membuat video Part 2 dengan Jipi.
Nama Jipi semakin melonjak.
Namun, hal tersebut membuat Jipi tak nyaman.
Ketenarannya membuat ia dikerumuni banyak orang saat dijumpai di jalan.
Bahkan, Jipi menjadi takut bertemu orang-orang yang mendatanginya.
"Difoto orang-orang, ditanya-tanyain. Jadinya anaknya sindrom, takut didatengin orang. Sampai muntah dikerumunin orang," jelasnya.
Kondisi itu membuat Jipi enggan melanjutkan videonya bersama Mario.
Hal tersebut membuat Mario bertindak.
Ia melakukan pendekatan dengan Jipi.
"Diomongin pelan-pelan. 'Nggak boleh malu-malu. Jipi begini biar apa? Biar bisa meringankan beban keluarga kan'. Akhirnya anaknya mau," terang Mario.
Tips Menjadi Youtuber
Selain menjelaskan jejak kreativitasnya sebagai Youtuber, Mario juga memberikan tips untuk menjalani profesi yang sedang digandrungi milenial tersebut.
Pria asal Solo itu mengungkapkan, segala sesuatu harus terencana dengan jelas.
Tidak ada istilah "iseng" untuk menapak karir sebagai Youtuber.
"Kalau iseng ya susah, karena nggak bakal tekun di situ," ucap Mario.
Selain visi yang terencana, kebutuhan sumber daya manusia juga menjadi faktor penting.
Oleh karena itu, menjadi perlu untuk membentuk tim.
Dengan memiliki tim, pembuatan konten menjadi lebih jelas dan matang.
"Dari situ kita berdiskusi dan bertukar pikiran. Nantinya akan menemukan apa yang cocok untuk dibuat jadi konten," tutur Mario.
Secara teknis, Mario mengaku dirinya tidak sembarangan memilih perlengkapan shooting.
Namun, hal yang terpenting dari menjadi Youtuber adalah belajar.
Belajar yang dimaksud adalah, belajar membuat judul, tagar, dan teks yang sesuai dengan konten.
"Mulai dulu aja. Jangan pernah memikirkan duit, adsense, stres nanti," kata Mario.
"Yang penting berkarya, menginsporaso, membentuk nilai dari kita, channel kita, duit bakal dateng sendiri," lanjut Mario.
Ketika ditanyai berapa pendapatannya sebagai Youtuber, Mario mengaku akunnya belum dimonetize.
Namun, ia berpesan untuk anak-anak muda yang ingin menjadi Youtuber, agar tidak terlalu berorientasi pada uang.
"Salah kalau Youtuber duitnya banyak. Banyak yang gagal karena nggak sering bikin konten," ujarnya.
"Youtube ingin kamu konsisten. Konsistensi dilihat dari mereka," tutupnya.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)