Pada permainan, ia berakhir di tempat terakhir tetapi berhasil kecepatan ke depan untuk menetapkan rekor dunia Amerika.
Saat Perang Dunia II terjadi, Zamperini terjun menjadi juru ledak bom di pesawat United States Air.
Saat sedang berperang di Samudera Pasifik, pesawat yang ditumpangi Zamperini mengalami kerusakan dan terpakasa mendarat darurat di tengah laut.
Ia terdampar di laut di atas sebuah perahu karet selama puluhan hari terombang ambing di tengah lautan.
Akhirnya Ia dan seorang korban lainnya pun ditangkap oleh pasukan Jepang.
Seiring berjalannya waktu, situasi mereka menjadi semakin suram.
Mereka digigit oleh serangga dan mengalami dehidrasi total.
Mereka terus berjuang meskipun akhirnya putus asa.
Mereka kemudian malah menggunakan Albatros sebagai umpan untuk menarik ikan dan memakannya mentah. Akhirnya, hiu mulai mengelilingi perahu dan mereka belajar untuk tetap rendah.
Suatu pagi untuk menemukan badai hujan.
Mereka berjuang melawan hujan dan bertahan hidup dengan memancing ikan-ikan dilaut.
Setelah 29 hari, pesawat lain terbang di atas dan mereka menembak mereka untuk menyerang.
Mereka semua dengan cepat melompat ke dalam air dan bersembunyi dari peluru, menendang hiu pergi. Mereka bangkit kembali pada rakit hidup tetapi penembakan terus berlanjut.
Ia memilih untuk menyeburkan diri ke laut untuk bertahan hidup, kemudian setelah pesawat itu pergi mereka kembali berupaya untuk dapat bertahan di tengah lautan itu.
Pesawat menghilang dan mereka menambal lubang sehingga mereka dapat tetap mengapung.