Betrand Peto Dapat ASI dari Sarwendah, Begini Kata Psikolog

TRIBUNNEWS.COM - Kabar anak presenter Ruben Onsu, Betrand Peto yang diberi air susu ibu (ASI) oleh istrinya Sarwendah ramai jadi perbincangan publik.

Terkait dengan Betrand Peto yang diberi ASI diumur 13 tahun, Psikolog Intan Erlita dalam tayangan yang diunggah YouTube Intens Investigasi, Selasa (19/11/2019), memberikan penjelasannya.

Intan Erlita mengungkapkan dalam kasus tersebut, pemberian ASI dari Sarwendah membuat Betrand Peto merasa dirinya sudah diakui sah sebagai anak Ruben Onsu dan Sarwendah.

"Kalau sekarang aku melihatnya gini ya, kalau sekarang mungkin si anak merasanya dia diakui sah diangkat sebagai anak oleh orang tua tersebut," jelas Intan Erlita.

Lebih lanjut, Intan Erlita menjelaskan bahwa efek psikis yang ditimbulkan adalah kedunya merasa mempunyai kedekatan antara seorang ibu dan anak.

"Efekk psikis yang positifnya mungkin ya akhirnya dua-duanya mungkin merasa mempunyai boding sebagai seorang ibu dan sebagai seorang anak," terang Intan Erlita.

Intan menuturkan dalam kasus tersebut akan timbul harapan hubungan mereka akan selayaknya ibu dan anak kandung.

"Mungkin menganggapnya akhirnya tidak ada batasan antara si ibu dan si anak angkatnya ini, dan akhirnya mungkin harapan dari mereka adalah ya hubungan mereka akan selayaknya ibu dan anak kandung atau anak sepersusuan," ungkapnya.

Intan Erlita menambahkan dalam kasus tersebut, kondisi psikis tidak dipengaruhi oleh pemberian ASI.

"Psikis itu kan dipengaruhi bukan karena air susu yang diberikan ya walaupun di usia 13 tahun itu di luar dari kebiasaan gitu kan," terangnya.

"Tapi artinya kita tidak bisa bilang ini menyebabkan psikisnya nanti dalam jangka panjang akan jadi negatif apa enggak, kita tidak bisa menebak," tambahnya.

Betrand Peto dapat ASI dari Sarwendah, Begini Kata Dokter

Kabar anak presenter Ruben Onsu, Betrand Peto yang diberi air susu ibu (ASI) oleh Sarwendah ramai jadi perbincangan khalayak ramai.

Terkait dengan Betrand Peto yang diberi ASI diumur 13 tahun, seorang dokter kandungan, dr Ivander Utama memberikan penjelasannya.