News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Caca Tengker Alergi Gigitan Nyamuk, Sekali Kena Bisa Bengkak Sampai ke Wajah

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caca Tengker, Barry Tamin dan Ansara.

Gaya asuh seperti apa? Ini merupakan sebuah gaya pengasuhan orangtua kepada anak yang bersifat alami, atau sesuai dengan fungsi yang seharusnya.

Tentang pola asuh organik ini, pakar kejiwaan, atau Psikiater Prof.dr. Tjhin Wiguna mengatakan untuk menerapkannya memerlukan keterikatan emosional yang kuat antara Ibu dan Anak.

Bisa melalui berbagai aktivitas langsung yang dilakukan bersamaan, atau kegiatan-kegiatan lain yang bisa memancing ikatan emosional antara ibu dan anak.

Hal ini lah yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh anak-anak untuk perkembangan otak di masa masa pertumbuhannya.

Berkaca dari hal tersebut, Caca punya cara tersendiri untuk menerapkan pola asuh organik saat bersama sang anak.

"Misalnya kesempatan kita kecil untuk bawa anak ke luar rumah, di dalam rumah bisa kok memperkenalkan berbagai hal baru," kata Caca.

Manfaat Organic Parenting

Seorang pakar kejiwaan, atau Psikiater Prof.dr. Tjhin Wiguna mengatakan bahwa pola asuh organik merupakan sebuah gaya pengasuhan orangtua kepada anak yang bersifat alami, dan sesuai dengan fungsi yang seharusnya.

Menurut Tjhin, untuk menerapkan pola asuh ini memerlukan keterikatan emosional yang kuat antara Ibu dan Anak. Hal ini lah yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh anak-anak untuk perkembangan otak di masa masa pertumbuhannya.

"Organic Parenting adalah gaya pengasuhan yang bersifat alami. Artinya, kembali kepada kodrat yang seharusnya. Harus ada hubungan keterdekatan emosi antara ibu dan anak. Gak ada kedekatan emosi, mana bisa," kata Tjhin di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (2/12/2019).

Ia mengatakan, di zaman serba digital saat ini banyak orangtua milenials yang kurang peduli dengan adanya ikatan emosional antara dirinya dan anak.

Melalui gadget, mereka membiasakan diri berinteraksi, atau mengetahui satu sama lain di sela-sela aktivitas.

Padahal, cara ini juga menyebabkan ikatan batin antara ibu dan anak semakin berjarak hingga berdampak pada perkembangan kognitif anak.

"Saya punya pasien, dia kalau saya tanya komunikasinya sama anak gimana? dia jawab 'Ah bisa kok, saya kan kerja di kantor saya video call aja sama anak saya pas dia ngerjain PR. Saya bisa periksa PR nya lewat video call dari kantor," kata Tjhin bercerita.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini