TRIBUNNEWS.COM - Kisruh rumah tangga Karen Pooroe yang dikenal Karen Idol dan Arya Satria Claproth yang menyeret nama Marshanda menjadi ramai diperbincangkan belakangan ini.
Pasalnya pada beberapa waktu lalu, Karen Idol memilih melapor ke pihak kepolisian Bandung atas adanya kekerasan rumah tangga alias KDRT.
Saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019), Arya Satria pun langsung menanggapi laporan Karen Idol yang diketahui Arya telah menggugat cerai Karen sejak 8 Oktober 2019 lalu.
Menurut Arya, Karen Idol saat itu punya niatan untuk bunuh diri, sehingga dia berusaha mencegahnya.
“Tindakan bunuh diri itu, dia mau tusuk dirinya ke perut ke arah dada. Saya tahan itu kena lengan saya. Mau nggak mau saya harus tindih. Kalau punya istri mau bunuh diri pagi-pagi teriak teriak, apa yang dilakukan?,” ucap Arya kepada awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
Arya kembali menambahkan bahwa ia memiliki saksi saat kejadian itu, yakni ayah dari Karen.
"Karena hanya sekitar berapa puluh meter dari sana, itu ada bapaknya. Saya ada di rumah dia waktu itu," tutur Arya, dilansir dari tayangan Insert di YouTube TRANS TV Official.
Atas kejadian itu, Arya Satria memutuskan untuk membawa anaknya pergi hingga Karen Idol menemukan dia di apartemen milik Marshanda.
Suami Karen, Arya sempat menjelaskan tudingan dirinya terkait membawa kabur sang anak yang selalu digembar-gemborkan oleh Karen.
Bukan tanpa alasan, Arya memiliki alasan khusus mengapa dirinya mengikut sertakan sang anak ketika kabur dari rumah karena tidak percaya dengan Karen dalam menjaga anaknya.
Menyinggung persoalan KDRT yang ditudingkan Karen, Arya juga menjelaskan jika Karen melakukan tindakan yang diduga perselingkuhan, ia menegaskan konsekuensinya sang istri akan kehilangan buah hatinya.
"Bukan KDRT, itu dia gara-gara melakukan tindak itu (diduga perselingkuhan) kita sudah punya komitmen, oke kalau kamu melakukan tindak itu, komitmen nya adalah kehilangan anak," ungkapnya.
Lanjut, Arya Claproth menegaskan bahwa sang anak diserahkan Karen kepadanya.
"Anak itu diserahkan ke saya bukan kita rebut-rebutan, saya ada videonya semua," pungkasnya.