Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Didi Kempot siap meluncurkan album barunya di tahun 2020 mendatang. Uniknya ada lagu yang diminta secara khusus oleh Presiden Jokowi.
The God Father of Broken Heart ini juga sudah mempersiapkan lagu-lagu baru yang akan ada di album tersebut.
Menurut Didi Kempot, satu di antara isi album barunya adalah lagu bertemakan kebangsaan permintaan langsung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Itu (lagu) permintaan beliau. Beliau minta lagu tentang Bhineka Tunggal Ika, kita ini berbangsa dan satu Indonesia kita NKRI, paling tidak seniman ikut menyuarakan," ujar Didi Kempot saat ditemui di kawasan Jiexpo Kemayora , Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).
"Banyak seniman lain yang udah nulis tentang itu, saya juga akan ikut mencoba," katanya.
Tetap Pertahankan Lagu Galau
Untuk beberapa lagu lainnya, Didi Kempot akan tetap mempertahankan lirik-lirik bernuansa galau dan menggunakan bahasa Jawa.
"Masih ada galau," ujarnya.
"Masih pakai bahasa Jawa," tuturnya.
Baca: Ditemani Rintik Hujan, Didi Kempot Bikin AmbyarPenonton di Jiexpo Kemayoran
Baca: Lumrah Dilakukan di Banyak Negara Maju, Gaji Karyawan di Indonesia Akan Dihitung Per Jam, Benarkah?
Di tahun 2019, nama Didi Kempot tak hanya dikenal di kawasan Solo dan sekitarnya saja.
Lagu-lagu campur sari miliknya mulai dikenal masyarakat Jakarta, bahkan menyentuh kaum milenials.
Di Jakarta saja, Didi Kempot sudah berkali-kali mengisi sebuah acara dan setiap kali manggung penampilannya selalu dipadati penonton dan penggemarnya.
Video Jokowi Nyanyikan Lagu Sewu Kutho Viral
Sekitar empat bulan lalu, Presiden Joko Widodo tertangkap kamera ikut menyanyikan lagu Sewu Kutho yang dinyanyikan Didi Kempot di halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Joko Widodo semringah ketika menikmati penampilan penyanyi yang dikenal sebagai The God Father of Broken Heart.
Bahkan Presiden Jokowi juga berusaha untuk menanyikan lagu Sewu Kutho sambil sesekali melihat sang istri, Iriana Jokowi.
Menurut Jokowi, lagu itu mengingatkan pada perjalanannya sebagai presiden yang telah melewati seluruh kabupaten dan kota di Indoneisa yang berjumlah 514.