Rencananya, ungkap Trunoyudo, Martini Luisa diberangkatkan pada Senin pagi.
"Pada saat pemakaman saja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim mengungkap kasus investasi bodong berbasis aplikasi 'Memiles' yang dijalankan 'PT Kam and Kam', Jumat (3/1/2020).
Baca: Johny Indo Wafat, Dijuluki Robin Hood Perampok yang Pernah Kabur dari Nusakambangan, Taubat Jadi Dai
Perusahaan yang berkantor di kawasan Sunter Jakarta itu, baru berumur delapan bulan.
Namun sudah memiliki sedikitnya 264.000 orang member aplikasi, dan dalam kasus ini diperoleh total kerugian sekitar Rp 761 Miliar.
Kasus tersebut mulai masuk tahap penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Jatim sejak Desember 2019 silam.
Hasilnya, dua orang petinggi perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka, Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur, Suhanda sebagai manajer, Jumat (3/1/2020).
Delapan hari pasca kasus tersebut dirilis, Ditreskrimsus Polda Jatim kembali merilis dua tersangka baru, yakni Martini Luisa (ML) alias Dokter Eva sebagai motivator atau pencari member dan Prima Hendika (PH) sebagai ahli IT, Jumat (10/1/2020).
Kemudian, dua pekan pasca rilis kasus, penyidik kembali mengungkap tersangka kelima, bernama Sri Wiwit (SW) yang bertugas sebagai penyalur barang hadiah bonus (Reward) ke member, Kamis (16/1/2020).
Johny Indo sempat jalani operasi
Ranah dunia hiburan Indonesia kembali diselimuti kabar duka.
Artis senior Johanes Hubertus Eijkenboom atau yang dikenal dengan nama Johny Indo dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) pukul 07.42 WIB.
Cucu dari Johny Indo, Santa angkat bicara terkait kabar kematian sang kakek.
Santa menerangkan Johny Indo sempat sakit-sakitan dan menjalani operasi hernia.