News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aktor Kang Yoyon Meninggal Dunia

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kang Yoyon (mengenakan baret) dan sastrawan Ajip Rosidi

"Malam harinya Kang Yoyon nelepon saya dan menanyakan Perkembangan Kang Ajip. Beliau nelepon bukan hanya sekali saja, sambil berpesan 'Kade nya kudu dijaraga. Mun aya nanaon, Akan bejaan nya (tolong ya jaga Ajip sama semua, kalau ada apa-apa, telepon saya)" katanya.

Pendiri teater Tujuh Damar, Asep Supriatna yang pernah sepanggung dengan Kang Yoyon, menyebutkan, Kang Yoyon aktor yang jago improvisasi.

"Kalau saya salah dialog, dia improv. Dan luar biasa hasilnya," katanya.

Berdasarkan Ensikopledi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya, terbitan Pustaka Jaya, Kang Yoyon pertama kali main drama dalam "Di Langit Ada Bintang" karya Utuy T. Sontani pada 1955 ketika masih duduk di SMA.

Lalu Ketika Studiklub Teater Bandung (STB) didirikan 1958, ia terpilih menjadi Sekertaris Umum. Lakon yang pernah dimainnya, yaitu beberapa produksi STB antara lain "Ayub" karya Archibald McLeish (1959), Penggali Intan karya Kirjomulyo, Paman Vanya karya Anton Chekhov (1961), Melalui Secangkir Teh karya Ralph Wa-therspoon dan L.N. Jackson (1962), Pagi Bening karya Serafin dan Joaquin A. Quintero (1971), Karto Luwak karya Ben Johnson (1973), dan banyak lagi.

Menurut ensiklopedi susunan Ajip Rosidi dan kawan-kawan itu, Mei 1979 Yoyon diangkat menjadi Pemimpin Redaksi Pusat Pemberitaan PRSSNI Jawa Barat, tapi kemudian dipecat November 1991 karena dianggap bersalah menugaskan reporter radio menyiarkan laporan tentang kegiatan para mahasiswa dan pemuda di Bandung yang aktif menentang Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB).

Kang Yoyon pun pernah dilarang oleh aparat kekuasaan melakukan siaran di Radio Mara selama dua tahun. Menjelang pemerintah memberangus majalah Tempo dan DeTik Juni 1994, Yoyon terus memonitor siaran radio-radio asing mengenai situasi penerbitan pers di Indonesia seperti BBC, ABC, VOA, Deutsche Welle, Radio Hilversum dan CNN.

Hasilnya rekaman 39 kaset berduras 90 menit, yang oleh Team Redaksi Institut Studi Arus Informasi (ISAIO ditranskripsikan dan diterbitkan sebagai buku dengan judul Breidel di Udara (1996). Yoyon memang termasuk salah seorang pendiri ISAI. (cecep burdansyah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini