Abah Cijeungjing juga membuat surat perjanjian pranikah yang memuat sejumlah poin.
Satu di antaranya, istri kedua, Rita wajib menghormati istri pertama, Nengmas, walau secara usia, Rita lebih tua ketimbang Nengmas.
"Yang paling harus wajib dihormati walau usia di bawah adalah Umma. Jadi kalau ketemu Umma, Teh Rita yang cium tangan. Menghargai yang pertama," ucap Cijeungjing.
Termasuk bila mereka memiliki kesalahan, masing-masing tidak perlu melaporkan kejelekan satu dengan lainnya.
"Misalkan Umma berbuat salah, terlihat oleh Teh Rita, itu jangan melaporkan ke saya. Dua-duanya, ya," ujar Abah Cijeungjing.
Sebagaimana diketahui, kisah pernikahan kedua Abah Cijeungjing sempat viral.
Seorang kerabat, Fikri Habibullah Muharram, menceritakan melalui akun Facebook, pernikahan kedua Abah merupakan permintaan istri pertama, Nengmas Putriyanti.
"Abah Cijeungjing sendiri tak menghendaki, berharap, apalagi meminta ini," tulis Fikri dalam akun Facebook-nya, Kamis (6/2/2020).
"Beliau merasa sudah bahagia dan bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepadanya," sambung dia.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Fikri pun membenarkan kisah tersebut.
Ia juga menekankan, viralnya peristiwa ini di luar kehendak keluarga Hafi.
"Pada prinsipnya ini bukan atas kehendak pribadi dari Abah Hafi, tetapi ini adalah perjuangan dan ikhtiar yang dilakukan oleh istrinya," tutur Fikri saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/2/2020).
Fikri mengatakan, permintaan Nengmas agar sang suami menikah lagi karena merasa tidak cukup sempurna dalam membahagiakan suaminya.
"Karena istri yang pertama mungkin dengan perasaannya sebagai seorang wanita, meskipun sifatnya subjektif sekali, mungkin merasa belum mampu untuk membahagiakan sang suami dengan sempurna," ungkap Fikri.