TRIBUNNEWS.COM - Makam putri Karen Pooroe dan Arya Claproth, Zefania Carina (6) di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan dibongkar, Rabu (19/2/2020) pagi.
Hal itu dilakukan untuk kepentingan autopsi jenazah Zefania, karena merasa janggal atas kematian anaknya.
Karen didampingi keluarga dan sahabatnya menunggu proses autopsi itu dimulai duduk di tempat yang berjarak beberapa ratus meter dari makam Zefania.
Melansir Kompas.com, sejak awal duduk, mantan finalis ajang Indonesian Idol ini tampak menangis sesegukan.
Karen juga kembali mengeluarkan air mata setelah tim forensik dari kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan datang.
Baca: 90 Menit Proses Autopsi Jenazah Putri Karen Pooroe Selesai, Hasilnya Keluar Dua Pekan Lagi
Karen mengaku berusaha kuat dan tetap datang menyaksikan proses autopsi Zefania.
"Ya saya harus menguatkan diri saya untuk hadir di autopsi anak saya."
"Walaupun berat, cuma saya harus hadir," ucap Karen dengan nada bergetar.
Ia mengatakan harus tetap hadir dalam proses autopsi untuk mencari kebenaran atas meninggalnya Zefania yang menjadi penguat baginya.
"Saya harus tahu kebenaran."
Baca: 10 Hari Ditinggal, Karen Pooroe Masih Sedih Pikirkan Putrinya
"Dengan anak saya diautopsi, mudah-mudahan apa yang menjadi tanda tanya untuk saya dan keluarga, saya sebagai ibu bisa terjawab," papar Karen.
Arya Claproth Bungkam Usai Diperiksa
Sebelumnya, suami Karen Pooroe, Arya Claproth memenuhi panggilan Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2020) malam.
Arya menjalani pemeriksaan ketiga terkait kematian Zefania Carina yang disebut terjatuh dari lantai enam apartemennya pada Jumat (7/2/2020).
Ketika para awak media mencecarnya dengan berbagai pertanyaan, Arya memilih untuk bungkam.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Beepdo, Jumat (14/2/2020).
Baca: Karen Pooroe Hadiri Proses Autopsi Jenazah Anaknya Hari Ini: Saya Ingin Tahu Kebenarannya
Arya tetap tak mau berbicara sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Dia hanya mengatupkan telapak tangannya seakan sebagai tanda permintaan maaf karena tak bisa menjawab pertanyaan awak media.
Sementara itu, Kuasa Hukum Arya, Andreas Nahot Silitonga meminta pihak kepolisian untuk membuka rekaman CCTV apartemen kliennya.
Tak hanya membuka rekaman CCTV saat hari kejadian dimana Zefania diduga terjatuh dari lantai enam.
Andreas juga meminta rekaman CCTV lama agar diperlihatkan untuk mengetahui bagaimana hubungan Arya dan Zefania sehari-hari.
“Semua rekaman CCTV kami harap bisa dibuka dan diperlihatkan, jangan hari itu saja tapi hari-hari sebelumnya juga."
"Supaya tergambar hubungan bapak dan anak ini," kata Andreas.
Baca: Hadir di Proses Autopsi, Karen Pooroe Tak Sanggup Tahan Tangis Lihat Makam Putrinya Dibongkar
"Silahkan ditanya sama saksi-saksi juga, bagaimana mereka menilai hubungan antara bapak dan anak,”paparnya.
"Bisa tergambar kok, apakah anak ini dalam suasana ketakutan atau riang gembira," terang Andreas.
Andreas menyampaikan bahwa keluarga Arya juga sangat terpukul atas meninggalnya Zefania.
"Kejadian ini menjadi pukulan keras buat keluarga Arya bukan cuma keluarga Karen saja yang sedang berduka," ungkapnya.
Kuasa Hukum Karen Klaim Temukan Kejanggalan
Kuasa Hukum Karen Pooroe, Wemmy Amanupunyo meminta dukungan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) terkait meninggalnya Zefania.
Wemmy mencurigai meninggalnya Zefania bukan karena jatuh dari balkon apartemen melainkan disebabkan hal lain.
"Anak ini memang dinyatakan jatuh dari apartemen."
"Tapi indikasi yang kita lihat di tubuh korban sama sekali tidak menggambarkan seorang anak bisa jatuh dari lantai enam dengan kondisi badan masih utuh," ucap Wemmy, dikutip Kompas.com.
Baca: Sang Putri Telah Meninggal, Karen Pooroe Tetap Berkomunikasi dan Katakan Ini Pada Zefi
Lebih lanjut, Wemmy menyampaikan permintaannya ke Komnas PA untuk mengusut kematian putri Karen Poore.
"Enggak masuk diakal. Jadi mungkin Komnas PA bisa bicara dari sisi Undang Undang Anak, kan, seperti itu," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Melvina Tionardus/Baharudin Al Farisi)