TRIBUNNEWS.COM - Aktor laga asal Hong Kong buka suara atas kabar yang menyebut dirinya saat ini dikarantina, karena positif terjangkit virus corona.
Melalui akun Instagram resminya @jackiechan, Kamis (27/2/2020), aktor tersebut mengapresiasi atas perhatian yang diberikan kepadanya.
Jackie pun membantah saat ini ia menerima perawatan atau dikarantina.
Sebab, saat ini kondisinya aman, kuat, dan sangat sehat.
Aktor ini kemudian meminta penggemarnya tak lagi mengkhawatirkan kondisinya di Hong Kong saat ini.
Ia juga berharap semua orang tetap aman dan selalu diberi kesehatan.
"Thanks for everybody's concern! I'm safe and sound, and very healthy."
"Please don't worry, I'm not in quarantine."
"I hope everyone stays safe and healthy too!" tulis Jackie Chan.
Rumor Jackie Chan dikarantina akibat terjangkit virus corona ini bermula dari sebuah video pesta perpisahan pensiun polisi.
Jackie Cjan dan aktor lainnya yakni Alan Tam, Alex Fong, terlihat tak menggunakan masker.
Baca: Polisi Tangkap Sarjana Komputer yang Sebar Hoaks Virus Corona Tersebar di Bandara Soekarno-Hatta
Baca: Model Jenggot dan Kumis Pria Ternyata Bisa Memungkinkan Seseorang Tertular Virus Corona, Apa Saja?
Selanjutnya, muncul kabar yang menyebut dalam pertemuan itu ada polisi yang teridentifikasi terjangkit virus corona.
Bahkan, ada empat petugas serta istri dan ibu mertua mereka yang memperlihatkan gejala virus corona.
Adanya kabar tersebut, muncul rumor yang menyebut Jackie Chan juga terkena virus corona dan tengah dikarantina.
Sayembara untuk Penemu Antivirus Corona
Sebelumnya, Jackie Chan mengaku tersentuh upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Ia terharu adanya upaya mendonasikan masker wajah atau suara untuk amal.
"Saya terharu dengan keberanian dan kekuatan mereka yang memerangi ini bersama."
"Ketika negara dalam bahaya, kita punya tanggung jawab untuk melindunginya,” tulisnya di Weibo, dilansir dari Jaynestars via Kompas.com, Jumat (7/2/2020).
Bahkan, Jackie Chan menjanjikan uang sebesar 1 juta yuan atau sekira Rp 1,9 miliar untuk orang yang berhasil menemukan antivirus corona.
“Jika siapa saja, individu atau institusi, berhasil membuat obat (antivirus corona), saya akan memberikan mereka 1 juta yuan sebagai rasa syukur,” jelasnya.
Ternyata, Jackie Chan tak ingin melihat jalanan menjadi sepi dan penderitaan akibat penyebaran virus corona.
“Saya berharap semua orang mengerti bahwa ini bukan soal masalah uang."
"Saya hanya tidak ingin jalanan yang sibuk menjadi sepi."
"Saya tidak ingin melihat penderitaan mereka yang seharusnya menikmati hidup," imbuh Jackie Chan.
Pembatasan Akses Masuk ke Hong Kong
Pemerintah Hong Kong menetapkan pembatasan akses masuk bagi warga non-Hong Kong yang akan masuk dari Korea Selatan, mulai Selasa (25/2/2020).
Hal tersebut berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi Safe Travel Kementerian Luar Negeri Indonesia, @safetravel.kemlu, Selasa.
Baca: Selandia Baru Melaporkan Kasus Virus Corona Pertama, Pasien Baru Saja Pulang dari Iran
Baca: KBRI di Korea Selatan Tutup Sementara untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Ini Nomor Hotlinenya
Pembatasan tersebut juga berlaku untuk mereka yang telah berada di Korea Selatan dalam 14 hari terakhir, untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Sementara itu, bagi WNI yang berada di Korea Selatan dalam 14 hari terakhir dan akan bepergian ke Hong Kong agar menunda atau menjadwalkan ulang penerbangan hingga ada informasi lebih lanjut.
Korban Virus Corona di China Turun
Mengutip Kompas.com, Pemerintah China melaporkan tingkat infeksi di China berkurang jauh.
Namun, angka kematian tertinggi akibat corona masih dipegang oleh China dengan total 2.788 jiwa berdasarkan Komisi Kesehatan Nasional.
Sebanyak 29 orang dilaporkan pada Kamis (27/02/2020) di Hubei.
Lalu, dua orang lainnya juga dinyatakan tewas akibat virus corona berada di Beijing.
Kini sebanyak lebih dari 78 ribu orang terinfeksi di daratan utama China.
Baca: Amerika Serikat Perangi Virus Corona, Ketua DPR Nancy Pelosi: Kami Siap Bekerja Secara Bipartisan
Baca: Penyebaran Virus Corona Kian Mengkhawatirkan, Iran Keluarkan Imbauan Pelaksanaan Shalat Jumat
Namun, angka 44 merupakan angka terendah sejak terakhir China melaporkan 259 kasus infeksi pada 24 Januari 2020.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan, epidemi coronavirus sedang berada pada "titik yang menentukan".
China juga mengkhawatirkan kasus impor infeksi virus corona.
Pihak pemerintah China saat ini meminta orang-orang dari negara terinfeksi untuk datang ke Beijing dan mengarantina diri mereka selama 14 hari.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Novianti Setuningsih/Miranti Kencana Wirawan)