TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band Lyla baru-baru ini ditinggal vokalisnya, Indra Perdana Sinaga atau akrab disapa Naga dan bergabung jadi vokalis Ada Band.
Band Lyla kemudian merekrut Ario Setiawan sebagai vokalis baru pengganti Naga.
Di tengah pergantian formasi itu, kabar lainnya juga muncul dari band ini. Yakni, sang pemain kibor, Dharma, kini sedang merintis karier baru yang masih tidak jauh-jauh dari dunia musik.
Yakni menjadi produser. Dharma kini sudah memproduseri album instrumen solo yang diberi tajuk Mr Nuclear.
Dharma juga memproduseri beberapa band dan musisi lewat jalur indie di platform digital.
"Sekarang ini lagi nyoba memproduseri beberapa band baru juga. Sebenarnya yang gue bentuk sekarang masih publishing dan digital maintenance bukan label," ujarnya.
Baca: Dari Pabriknya di Purwakarta, Hino Bukukan Rekor Produksi 500.000 Unit
Upaya ini dia lakukan lebih demi menjaga hak cipta teman-teman band atau artis yang gue bantu lah.
"Tapi gue sekalian mem-produce juga. Jadi nama publishingnya itu Magic No.7 yang dibangun bareng sama anak-anak Lyla," jelasnya.
Baca: Diberitakan Kabur, Driver Ojol Suspect Corona di Batam Dikarantina Sejak 3 Maret
Di sana dia merrilis beberapa artis. "Proses produksi udah mulai berjalan dari bulan Desember kemaren, beberapa diantaranya ada Rendi Herpy, the Orde, Revi, Staman, dan lain-lain," beber Dharma yang kini juga terpantau aktif bikin konten di Youtube dengan bikin channel Mr. Nuclear.
Baca: Pinjaman Online Lagi Disorot, Begini Metode Penagihan yang Benar Menurut Cashwagon
Dharma menyatakan, meski dirinya besar di major label, dirinya memiliki perspektif sendiri terhadap band ataupun musisi indie secara umum.
"Indie itu kan musik yang berkembang dengan sendirinya, bisa dibilang tumbuh dengan cara dan strategi promosi sendiri, bisa bermetamorfosis sendiri," ujarnya.
Sebagai bandingannya, band major dipercaya oleh perusahaan label rekaman. "Setelah itu mereka dipublikasikan oleh company dan dibiayain proses rekamannya sama company. Gue pribadi sebenarnya nggak pernah mau membandingkan antara indie dan major," bebernya.
Dia menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuatnya sangat respect terhadap band-band indie saat ini.
Menurutnya, di era digital seperti sekarang, musisi indie faktanya mampu memproduksi sebuah musik berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar, artinya keterbatasan fasilitas tidak membuat mereka berhenti berkarya.