TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Puteri Indonesia (YPI) akhirnya buka suara terkait momen seorang finalis tak hafal Pancasila di Grand Final Puteri Indonesia 2020.
YPI memberikan pembelaan pada Kalista Iskandar, wakil dari Sumatera Barat yang tak hafal Pancasila.
YPI menyebut, Kalista Iskandar sudah melakukan yang terbaik hingga saat ini.
Diketahui, Kalista Iskandar tak bisa menjawab pertanyaan dari satu di antaranya dewan juri, Bambang Soesatyo saat masuk babak 6 besar, Grand Final Puteri Indonesia 2020, Jumat (6/3/2020), lalu.
Bambang yang menjabat sebagai Ketua MPR RI meminta Kalista menyebutkan lima sila dalam Pancasila.
Baca: Wakil Sumatera Barat Tak Hapal Pancasila di Final Puteri Indonesia 2020, Ini Kata Bambang Soesatyo
Baca: Ketika Wakil Sumatera Barat Tak Hafal Pancasila di Final Puteri Indonesia 2020
"Kalista, sebagaimana kita pahami bersama, Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki 17.500 pulau, 733 bahasa."
"Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara."
"Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hapal lima sila yang terkandung dalam Pancasila," kata politikus Partai Golkar itu.
Pertanyaan Bambang Soesatyo langsung mendapat sambutan meriah dari penonton.
Sementara, Kalista sempat mengambil jeda panjang setelah mendengar pertanyaan itu.
Perempuan 21 tahun tak menduga akan diberi pertanyaan terkait sila dalam Pancasila.
"Terima kasih, Pak," ucap Kalista pada Bambang.
Kalista Iskandar lantas diberikan waktu selama 30 detik untuk menjawab pertanyaan Bambang Soesatyo.
"Nomor satu, Ketuhanan yang Maha Esa," jawab Kalista.
"Nomor kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," tambahnya.
"Nomor tiga, Persatuan Indonesia," kata dia.
Sayangnya, Kalista salah menyebut sila ke-empat dan ke-lima dalam Pancasila.
"Nomor empat, Kemanusiaan yang..." jawab dia.
Mendengar jawaban Kalista, penonton langsung berteriak seakan menyoraki Kalista.
Namun, Kalista tetap berusaha melanjutkan jawabannya, meski masih salah.
"Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per.. masyarakat, perwakilan," ucap Kalista dengan sedikit terbata-bata.
"Lima, kemanusiaan sosial yang adil dan beradab," lanjutnya.
Walau gagal menjawab pertanyaannya, Bambang Soesatyo tetap memberikan semangat pada Kalista.
"Terima kasih Kalista, Anda layak menang," ucap Bambang.
Momen tak hapal Pancasila yang terjadi di panggung Grand Final Puteri Indonesia 2020 sontak menjadi pembicaraan warganet di media sosial.
Walau banyak yang menyayangkan, tapi lebih banyak yang memberikan dukungan dan pembelaan pada Kalista Iskandar.
Termasuk Najwa Shihab, Gandhi Fernando, Sarah Sechan, Luna Maya, hingga Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull.
Terbaru, Yayasan Puteri Indonesia (YPI) selaku penyelenggara ajang Puteri Indonesia memberikan pembelaan pada mahasiswi hukum itu.
Lewat akun Instagram resminya, @officialputeriindonesia menulis pembelaan untuk Kalista.
YPI juga mengunggah tiga foto Kalista Iskandar pada malam Grand Final Puteri Indonesia 2020, Jumat lalu.
Menurut YPI, Kalista Iskandar yang menjadi runner up ke-3 Puteri Indonesia 2020 telah melakukan yang terbaik hingga saat ini.
Kalista adalah sosok perempuan yang kuat, tegar, dan berhati penyayang.
YPI lantas menjabarkan semua kegiatan sosial yang dijalani Kalista bahkan sebelum menjadi finalis Puteri Indonesia 2020.
Ia terlibat dalam kegiatan di Yayasan Emmanuel Bogor serta menyuarakan tentang metode pendidikan bagi anak berdasarkan bakat yang dimiliki.
YPI juga menyinggung soal Pancasila yang seharusnya diamalkan untuk diri sendiri hingga bangsa dan negara.
Berikut pernyataan lengkap dari YPI yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020):
"Terima kasih, @kalistaiskandar - 3rd Runner Up Puteri Indonesia 2020."
"Kalista sudah melakukan semua yang terbaik hingga saat ini."
"Ia adalah seorang wanita yang kuat, tegar dan berhati penyayang."
"Sejak 2011, Kalista telah aktif berkontribusi melalui advokasinya yaitu membantu menyediakan kebutuhan bagi anak yatim piatu di Yayasan Emmanuel Bogor untuk memotivasi pertumbuhan mereka berdasarkan passion."
"Tak hanya itu, sebagai mahasiswi hukum, ia juga aktif mengikuti organisasi dan berhasil meraih beragam prestasi."
"Keinginan yang tinggi dari dirinya untuk selalu belajar sesuatu baru, membuatnya fokus terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak Indonesia."
"Kalista fokus menyuarakan tentang metode pendidikan bagi anak berdasarkan bakat yang mereka miliki atau yang disebut EKBOT (Educating Kids Based On Talent)."
"Dirinya yakin dengan menerapkan metode ini, kedepannya dapat mendorong Indonesia ke arah yang lebih baik dan mewujudkan ekonomi kreatif."
"Hal yang terpenting bagi kita sebagai warga negara Indonesia adalah melaksanakan dan menjalankan butir-butir PANCASILA tersebut untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan terdekat, bangsa dan negara agar tetap terjalin utuh persatuan dan kesatuan untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan bangsa untuk terwujudnya kemakmuran bangsa."
"Keep shining @kalistaiskandar the world need your light."
"With love, Yayasan Puteri Indonesia & PT Mustika Ratu Tbk," tulis YPI.
Tetap semangat Kalista Iskandar.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)