TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepergian penyanyi Glenn Fredly menjadi kabar duka bagi dunia musik Indonesia.
Pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo dikabarkan meninggal Rabu (8/4/2020) di usia 44 tahun.
Kiprah Glenn Fredly memang di dunia hiburan.
Namun penyanyi berdarah Maluku itu dikenal sebagai artis yang peduli pada isu-isu sosial bahkan hak asasi manusia (HAM).
Baca: Profil Glenn Fredly, Penyanyi Bersuara Merdu yang Khas & Pencipta Lagu Berbakat, Berkarir Sejak 1995
Di lini massa akun Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) turut mengucapkan selamat jalan pada sang musisi.
KontraS memasang gambar bertuliskan kutipan pernyataan Glenn Fredly pada dukungan pada gerakan membela HAM.
Akun @AksiKamisan pun menyampaikan terima kasih atas kontribusi Glenn Fredly dalam mendukung gerakan-gerakan HAM.
Glenn disebut pernah mendukung aksi kamisan yakni hadir di salah satu momen aksi.
Sebagai bentuk dukungan pada gerakan HAM, Glenn Fredly sempat hadir saat acara di kantor KontraS di Jakarta, Sabtu 11 April 2015 dalam acara jumpa pers pengabdian nama Munir sebagai nama jalan di Den Haag, Belanda.
Glenn Fredly bangga nama pejuang hak asasi manusia (HAM) dari Indonesia, Munir Said Thalib Al-Khatiri, diabadikan sebagai nama jalan khusus pengendara sepeda di Kota Den Haag.
Aktivis HAM Munir meninggal dunia dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam pada 7 September 2004 lalu.
"Munir diberikan kehormatan luar biasa, diabadikan dengan nama jalan," kata Glenn dikutip Tribunnews.com dalam jumpa pers di kantor KontraS, Jalan Borobudur No. 14, Menteng Jakarta Pusat itu.
Menurut Glenn Fredly, Munir ini jadi pijakan penting dalam kemajuan HAM di Indonesia.
Glenn Fredly menilai keputusan pemerintah Kota Den Haag memilih nama Munir sebagai nama jalan khusus bagi pengendara sepeda merupakan sebuah bentuk pengakuan dunia internasional terhadap HAM di Indonesia.