Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar meninggalnya aktor keluarga Cemara Adi Kurdi sampai ke telinga sang sahabat, Harry Tjahyono. Kabar dibawa oleh aktris dan penyanyi Novia Kolopaking.
Aktor senior tersebut meninggal sekira pukul 11.30 WIB. Harry mengatakan dirinya mendapat kabar duka tersebut dari Novia Kolopaking, pemeran Emak di serial Keluarga Cemara.
"Iya benar (meninggal) tadi jam setengah 12 siang," kata Harry Tjahyono saat dihubungi awak media, Jumat (8/5/2020).
"Dari Novia Kolopaking dan semua," ucapnya.
Harry mengatakan bahwa sahabatnya itu meninggal karena penyumbatan otak dan bukan karena Covid-19.
"Penyumbatan otak atau semacamnya gitu bukan karena Covid-19, dirawatnya di rumah sakit," bebernya.
Dunia akting Indonesia berduka, Adi Kurdi pemeran Abah di seriak Keluarga Cemara yang terkenal di tahun 90an meninggal dunia. Adi Kurdi meninggal di usia 71 tahun.
Baca: BREAKING NEWS, Adi Kurdi Aktor Pemeran Abah di Keluarga Cemara Dikabarkan Meninggal, Diduga Stroke
Baca: Usai Ditangkap, Hasil Tes Urin Roy Kiyoshi Positif Benzodiazepin
Profil Adi Kurdi
Adi Kurdi dikenal saat aktingnya menjadi Abah di sinetron Keluarga Cemara. Ia memerankan sosok Abah.
Keluarga Cemara merupakan sebuah sinetron Indonesia yang ditayangkan pada tanggal 6 Oktober 1996 hingga tamat pada tanggal 28 Februari 2005.
Didasarkan pada cerita bersambung karya Arswendo Atmowiloto, sinetron ini pada awal penayangannya ditayangkan RCTI pada tahun 1996 sampai 2002 dan dilanjutkan dengan nama Keluarga Cemara: Kembali ke Asal yang tayang di TV7 pada tahun 2004 dan 2005.
Adi Kurdi menjadi pemain Keluarga Cemara bersama, Cherrya Agustina Hendiawan, yang lebih dikenal sebagai Ceria Hade, Anisa Fujianti, dan Puji Lestari.
Meski tiga aktris memerankan tokoh Ema (Emak), secara berturut-turut Lia Waroka, Novia Kolopaking, dan Anneke Putri, posisi Abah masih dipaminkan Adi Kurdi.
Dikutip dari wikipedia, Adi Kurdi memulai kariernya sebagai pemain teater.
Sekitar tahun 1970, Adi Kurdi mulai bergabung dengan Bengkel Teater pimpinan dramawan kenamaan W. S. Rendra.
Kepiawaian Adi berteater sempat dipercaya oleh Rendra sebagai pemeran utama dalam pementasan teater Kisah Perjuangan Suku Naga yang terkenal.
Di jagat teater Indonesia, nama Adi Kurdi bisa jadi jaminan sukses bagi sebuah pementasan.
Meski ia sudah banyak berkecimpung di dunia layar lebar, Adi tetap dipandang sebagai salah satu pemain pentas yang berkarakter. Boleh jadi, karena bakat akting di atas panggung itulah yang menjadikan nama Adi Kurdi jadi pembicaraan di kalangan sineas Indonesia kala itu.
Penampilan Adi di layar lebar mulai menarik perhatian orang semenjak ia membintangi film Gadis Penakluk pada tahun 1980.
Pada film itu, nama Adi Kurdi masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981. Pada tahun 1981, namanya kembali diperhitungkan atas perannya di film Putri Seorang Jendral karya sutradara besar Wim Umboh, meski ia hanya berperan sedikit saja.
Redupnya dunia perfilman nasional, tampaknya tidak menguburkan nama Adi Kurdi. Alumnus School of Art, Theater Program New York University ini juga turut mewarnai dunia sinetron Indonesia dengan berperan di berbagai judul sinetron.
Adi Kurdi menikah dengan Bernadetta Siti Restyratuti di Gereja Albertus di Jetis, Yogyakarta dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Maria Advena Victoria. Isteri Adi Kurdi adalah adik W. S. Rendra.