“Dulu banyak orang ngantri karena menunggu sambal yang diulek. Seiring waktu berjalan akhirnya sambal ditumbuk dengan alu kayu dalam lumpang batu. Kalau ingat dulu, tangan saya sampai panas karena keseringan ngulek sambal,” kenang aktor yang pernah terlibat dalam Film Tendangan dari Langit ini.
Menurut Jordi, saat ini Geprek Bensu yang bernaung di bawah PT. Onsu Pangan Perkasa memiliki 157 outlet termasuk di Hong Kong dan Kuala Lumpur, belum termasuk merek kuliner lain yang juga bernaung dibawah grup usaha yang sama.
Saat ini tak kurang dari 20 menu yang dijual di Geprek Bensu, termasuk menu khas dari daerah-daerah dari berbagai penjuru Nusantara.
Di antaranya, di Sumatera ada Nasi Bumbu Rendang, Sambal Teri Medan, dari Yogyakarta ada Sambel Oseng Mercon, di Kalimantan Nasi Kuning yang dibuat spesial dengan telur, sambal merah, dan tempe orek. Sementara di Makasar ada Sambal Roa, bahkan ada Sambal Embe, Sambel Matah khas dari Pulau Dewata.
"Bisnis ini sungguh diberkahi, dimudahkan karena bertemu dengan orang-orang baik. Tuhan yang memberi jalan,” ungkap Jordi.
Jordi mengakui, sukses usaha kuliner lokal yang dijalani tidak lepas dari nama besar sang kakak, Ruben Onsu.
Maka sejak awal, Jordi dan partner kerjanya sepakat menjadikan Ruben sebagai brand ambassador dengan menyertakan nama Bensu dalam usahanya.
“Kalau tidak karena nama besar Ruben Onsu, mustahil kami mendapatkan modal kerja dalam waktu singkat yang kemudian digunakan untuk membayar ruko dan membeli bahan baku. Modal membangun usaha ini ada tiga yaitu niat, kreativitas, dan nama besar Ruben,” papar Jordi.
Dalam perkembangannya, Geprek Bensu mengembangkan usahanya tetap dengan prinsip memajukan kuliner lokal.
Selain ayam, varian lainnya adalah Bensu Bakso, Bensunda, Bensu Nugget, Bensu Otak-otak, Bensu Sosis, Bensu Kopi, Bensu Drink dan Bensu Kids yang inspirasinya datang dari keponakan Jordi, Thalia yang gemar makan Karage.