"Karena dibakar di bawah mobil Via Vallen, otomatis api menjalar ke atas dan membakar mobil Via Vallen. Jadi kardus itu posisi ada di bawah mobil," tutur Sumardji.
Ngaku Ingin Bertemu Via Vallen
Dilansir dari Tribunjatim.com, P alias Pije sengaja datang ke Sidoarjo karena ingin bertemu langsung dengan Via Vallen.
"Saya pengen ketemu Via," jawab Pije saat ditanyai Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Ia mengaku datang sengaja datang dari Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ke Sidoarjo, Jawa Timur dengan cara menumpang truk.
Selama tiga hari dirinya di perjalanan dengan gonta-ganti tumpangan, Pije pun akhirnya tiba di Tanggulangin, Sidoarjo.
"Sampai di Sidoarjo sudah tujuh hari lalu," kata Pije.
Tujuh hari di Sidoarjo, pria tersebut mengaku tidur di depan warung di dekat jalan masuk menuju Desa Kalitengah.
Selama itu, saat siang dia juga wara wiri ke sana ke mari mencari rumah Via Vallen.
"Awalnya saya hanya tahu rumahnya di Kalitengah. Itu dari medsos. Makanya tanya-tanya terus. Sampai akhirnya ketemu," jawab Pije saat ditanya kapolres.
Pije mengaku sudah beberapa kali mendatangi rumah Via Vallen sebelum akhirnya melakukan aksinya.
Disinggung soal tulisan "Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang" di tembok samping rumah Via Valen, Pije mengakui bila tulisan tersebut ditulis dirinya.
Namun dia tidak menjelaskan secara jelas maksud tulisannya.
Hanya dikatakan tulisan 79 itu merupakan tanggal lahirnya.
Pije mengaku sudah beberapa kali mendatangi rumah itu, tapi ketika ditanya tentang aksinya membakar mobil Via Vallen, dia ngelantur.
Dia mengaku habis menenggak minuman keras.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesaksian Adik Via Vallen Sebelum Mobil Sang Kakak Terbakar, Sempat Ada Orang Mencurigakan Melintas,
Penulis: Muji Lestari