News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sapardi Djoko Damono Meninggal

Puisi-puisi Karya Sapardi Djoko Damono Iringi Doa untuk Meninggalnya Sang Maestro

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pujangga Sapardi Djoko Damono ikut berpartisipasi dalam Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri Musik dan Syair Solidaritas, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (11/10/2018). Lebih dari 60 gitaris Indonesia, musisi dan seniman ikut berpatisipasi dalam konser yang diadakan untuk mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah dan Lombok. Selain musik serta puisi, dalam acara tersebut juga diadakan lelang gitar, donasi puisi, serta workshop pembuatan tempe yang juga ditujukan untuk donasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Innlillahi Wainna Ilaihi Raji'un. Penyair senior Sapardi Djoko Damono meninggal dunia.

Sang Pujangga mengembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun pada Minggu (19/7) pagi sekitar pukul 09.17

Almarhum sebelumnya menjalani peratawan di Rumah Sakit Eka Hospital, Bumi Serpong Damai, tangerang Selatan

"lInna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Telah meninggal dunia sastrawan besar Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pada hari ini 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB. #SapardiDjokoDamono," tulis akun puisi Joko Pinurbo di Twitter.

Penyair Sapardi Djoko Damono dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020) pagi ini sekitar pukul 09.17 WIB. (Gramedia via KOMPAS.com)

Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia membenarkan kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono.

Meninggalnya Sapardi langsung menjadi trending topik Twitter Indonesia pada Minggu pagi ini.

Warganet mengenang karya-karya puisi Sapardi yang begitu melegenda.

"Pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi, tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri -SDD. selamat jalan, Pak Sapardi," tulis akun @diknacaesareann

“Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu” Selamat istirahat dengan tenang, Prof," tulis Yuwi Handayani

"Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
“Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?”
tanyamu. Kita abadi.

( Sapardi Djoko Damono )
#RestInPeace Pak Sapardi," tulis akun Jalan Tengah

Sapardi Djoko Damono yang dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 20 Maret 1940 ini meninggal dunia di usia 80 tahun.

Selama hidupnya, Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai pujangga dan sastrawan besar.

Sapardi Djoko Damono pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini