Sapardi Djoko Damono telah menulis 47 buku sastra berupa novel, kumpulan puisi hingga kumpulan cerpen dan non sastra.
Karya puisinya mengilhami antara lain film Cinta dalam Sepotong Roti dan Hujan Bulan Juni.
Puisi-puisinya yang terkenal diantaranya Hatiku Selembar Daun, Yang Fana adalah Waktu dan Mata Pisau.
Beberapa karya puisi fenomenal
HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sel
a huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari
METAMORFOSIS
ada yang sedang menanggalkan
kata-kata yang satu demi satu
mendudukkanmu di depan cermin
dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan
yang kukenakan ini
ada yang sedang diam-diam
menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu
ada yang sedang diam-diam
berubah menjadi dirimu
SIHIR HUJAN
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan -- suaranya bisa
dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kau tutup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon,
jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama se
kali tak sempat mengaduh waktu
menangkap wahyu yang
harus kaurahasiakan
YANG FANA ADALAH WAKTU
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Twitland Dipenuhi Puisi-puisi Karya Sang Maestro, .