TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo mendapat kritikan dari Sutradara Joko Anwar.
Kritikan tersebut dilontarkan oleh Joko Anwar terkait Tjahjo Kumolo yang diketahui membagikan link download film secara ilegal.
Link download dan nonton film tersebut berisi film tentang perjuangan, mulai dari film Sang Pencerah, Ketika Bung Karno di Ende, Sang Kiyai, Kartini Baru, dan Senja Merah di Malang.
Baca: Menteri Tjahjo Kumolo Kepergok Bagikan Link Download Film Ilegal, Joko Anwar Beri Kritikan
Baca: Joko Anwar Patah Hati dan Hilang Harap, Link Film Perjuangan Disebar Menteri secara Ilegal?
Joko Anwar langsung memberikan sindiran tajam kepada sang Menteri.
Joko menyebut jika tidak ada gunanya merayakan Kemerdekaan ke-75 RI, jika mengambil hak orang lain.
Hak orang lain yang dimaksud Joko Anwar, yakni hak dari para pekerja di industri film.
"Banyak tautan yg dibagikan di sini diunggah secara ilegal tanpa ijin pemilik hak cipta filmnya.
Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya.
Gak mungkin juga mengedukasi rakyat ttg HAKI kalau pemerintahnya aja gak paham." isi cuitan @jokoanwar.
Joko Anwar Merasa Patah Hati dan Hilang Harapan
Sebelumnya, Joko Anwar juga menulis di akun Twitter pribadinya jika ia merasa patah hati dan hilang harapan.
Dalam Twit tersebut, Joko juga turut menandai akun Twitter @jokowi.
Sang sutradara kondang itu juga menegaskan, link download film dan tonton film tersebut adalah ilegal, meski diunggah di Youtube.
"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal?