News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Tjahjo Kumolo Kepergok Bagikan Link Download Film Ilegal, Joko Anwar Beri Kritikan

Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo

TRIBUNNEWS.COM - Sebarkan link download film secara ilegal, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, (Menpan RB) Tjahjo Kumolo disentil sutradara Joko Anwar.

Diketahui Menpan RB ini kepergok membagikan sejumlah link download film dan nonton film ilegal di laman Twitternya @tjahjo_kumolo.

Dalam postingannya, Tjahjo Kumolo melampirkan beberapa film bertema perjuangan sebelum Indonesia merdeka.

Baca: Joko Anwar Patah Hati dan Hilang Harap, Link Film Perjuangan Disebar Menteri secara Ilegal?

Baca: Pembajakan Film Ilegal Semakin Marak, Joko Anwar: Nggak Ada Gunanya Merayakan 75 Tahun Merdeka

Diantaranya ada Sang Kiayi, Sang Pencerah, Kartini Baru, Ketika Bung Karno di Ende, Cut Nyak Dien hingga Jenderal Sudirman.

"Dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI tercinta,

Film perjuangan," tulis akun Tjahjo Kumolo.

Puluhan link downlod film dan tonton film itu keseluruhannya mengarah ke aplikasi berbagi video, Youtube.

Sontak unggahan Tahjo Kumolo tersebut memancing Joko Anwar beri sindiran dan kritikan pedas.

Melalui akun Twitter @jokoanwar, terlebih dahulu menandai akun Twitter Jokowi dan mengadukan kinerja menterinya.

Lebih lanjut, Joko Anwar blak-blakan menegaskan patah hati, karena upaya pemerintah mendukung industri kreatif ternyata nol.

"Apakah benar ada seorang menteri @jokowi membagi-bagikan link film-film Indonesia di Youtube yang di-upload secara ilegal?

Kalau benar, ijinkan saya patah hati dan hilang harapan pemerintah Indonesia serius mendukung atau paham industri kreatif," tegas Joko Anwar.

Setelah itu, Joko Anwar pun melampirkan bukti dari postingan Tjahjo Kumolo.

Sang sutradara ini menegaskan bahwa link download film dan tonton film tersebut adalah ilegal, meski diunggah di Youtube.

Pasalnya, film tersebut diupload tanpa izin dari pemilik hak cipta.

"Banyak tautan yg dibagikan di sini diunggah secara ilegal tanpa ijin pemilik hak cipta filmnya," tulis Joko Anwar lagi.

Baca: Punya Mimpi Jadi Sutradara Ternama, Rey Bong Kagumi Joko Anwar, Fajar Bustomi dan Rano Karno

Kemudian, Joko Anwar langsung berikan sindiran dan sentilan pedasnya untuk sang menteri.

Menurutnya, tidak berguna masih merayakan kemerdekaan RI yang ke-75 tahun.

Pasalnya, hak orang lain yakni hak dari para pekerja industriu film seperti tidak dighargai oleh pemerintah.

"Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya.

Gak mungkin juga mengedukasi rakyat ttg HAKI kalau pemerintahnya aja gak paham," tegas Joko Anwar.

Klarifikasi dari Tjahjo Kumolo

Menanggapi cuitan dan sindiran dari Joko Anwar, Menteri Tjahjo Kumolo lantas memberikan klarifikasinya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Tjahjo Kumolo pun membenarkan akun twitter @tjahjo_kumolo yang membagikan tautan film itu adalah miliknya.

Ia mengaku mendapat kiriman link tersebut dari aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Ia pun membagikan kembali puluhan link film tersebut di akun Twitter-nya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berbincang dengan awak redaksi Tribunnews.com di Kantor Redaksi Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (30/1/2019). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

"Saya mendapat kiriman dibeberapa WA saya. Saya berbagi saja karena dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan. Demikian maksud saya. Kalau salah saya akan minta maaf terbuka," kata Tjahjo saat dikonfirmasi kompas.com, Senin (17/8/2020). 

Lewat akun Twitter-nya, Tjahjo Kumolo pun sudah memberi penjelasan serupa dan menyatakan permohonan maaf kepada Joko Anwar.

"Saya sudah kirim via twit kepada sutradara. Saya mohon maaf karena saya dapat kiriman saya langsung berbagi saja via twit, tanpa berfikir tentang hak orang lain," tambahnya.

Tjahjo Kumolo pun siap menulis surat permintaan maaf secara resmi jika diperlukan.

Menurut pantauan TribunnewsBogor.com, Tjahjo Kumolo pun sudah mengupdate unggahan di laman Twitternya.

Sang Manpan RB itu pun meminta maaf kepada Joko Anwar secara terbuka.

Ia pun mengaku jika harus membayar atas kesalahannya, Tjahjo Kunolo mengatakan siap sedia,

"Yth Bp JokoAnwar Sutradara Film Perjuangan -

Saya mendapat kiriman WA koleksi film Perjuangan tsb - mengingat Hari Kemerdekaan RI - saya berbagi saja kepada Group via Twitter -

Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf -

kalau saya harus membayar karena saya berbagi, saya siap semampu saya, dmk Trims," tulis Tjahjo Kumolo.

Ini Tanggapan Ernest Prakasa, yang juga sutradara

Sutradara Ernet Prakasa menyebut ada Menteri yang membagikan link Film Indonesia di Youtube.

Menurut Ernest, menteri itu hanya bermaksud menggugah rasa nasionalisme lewat Film perjuangan Indonesia. 

"Heboh ada menteri bagi-bagi film bajakan di Youtube. buka Twitter lagi ramai banget, ternyata Menteri Tjahjo Kumolo bagiin link film bajakan dalam rangka 17 Agustus," kata Ernest Prakasa lewat akun Instagramnya, Senin (17/8/2020).

Dan tentunya karena di Youtube maka berati film bajakan. Namun beliau sudah minta maaf kok setelah itu. 

"Gua tahu sejak pertama lihat twittnya beliau tidak bermaksud jahat maksudnya baik untuk menyebarkan film Indonesia yang menurut beliau bagus, " tutur Ernest.

Dengan Tjahjo Kumolo membagikan link film itu mencerminkan literisi HKI di Indonesia masih sangat rendah, jangankan masyarakat umum. Sekelas menteri saja bisa nggak ngeh.

Ernest Prakasa Sutradara film Imperfect saat promo film di di Kantor Redaski Kompas.com, Menara Kompas, Jakarta,Rabu ( 4/12/2019). (KOMPAS.com/DIENDRA THIFAL RAHMAH) (Kompas.com)

Kesimpulannya orang yang berkarya seni mau itu film, komik, harus lebih sabar lagi dalam literasi HAKI (Hak Kekayaaan Intelektual).

Kita harus paham HKI ini bukan sesuatu yang lazim atau sudah lama.

"HAKI ini masih baru kalau orang belum sadar atau melanggar HAKI  menurut gua dalam banyak kasus orang yang melakukan tidak menyadari perbuatannya salah," imbuh Ernest.

Sebagai pekerja seni melihat itu jangan langsung marah atau ngamuk. sebagai pelaku industri kreatif harus lebih mengedukasi gimana caranya menyebarkan literasinya.

Kita ajarkan tidak bisa mengupload film di Youtube maka dia tidak mendapatkan kompensasi apapun.

"Gua paham bagi teman-teman yang bergerak di industri kreatif yang kesal dan gregetan sama netizen dan orang yang mengupload film. Maka itu harus terus digalakkan literasinya. Kita harus terus bersabar ya," pungkas Ernest. 

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bagikan Link Nonton Film Ilegal, Menteri Tjahjo Kumolo Disentil Joko Anwar:Gak Guna 75 Tahun Merdeka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini