Sementara itu rata-rata penghasilan yang ia terima dari YouTube tidak menentu.
"Tergantung uploadnya, kalau pas cuti di kampung bisa dapet Rp 5 juta lebih per bulan."
"Kalau pas di Korea karena sambil kerja paling Rp 2 jutaan," ungkap Sugeng.
Mantan karyawan minimarket ini pun mengaku dapat mengirim uang ke keluarga sebesar Rp 30 juta per bulan.
"Bisa kirim ke kampung sekitar Rp 30 jutaan," ujarnya.
Kini, Sugeng telah memiliki rumah di kampung halaman.
Selain itu ia juga memiliki mobil yang ia pakai untuk bekerja di Korea Selatan.
Baca: Virus Corona di Korea Selatan Turun Setelah Sebelumnya Kembali Tinggi, Ketatnya Social Distancing
Alasan Bekerja di Korea Selatan
Sugeng menceritakan awal mula keinginannya bekerja di Korea Selatan.
Saat itu, ia bekerja sebagai kasir minimarket dan melihat seseorang memiliki motor sport.
Lantas Sugeng bertanya apa pekerjaan pemilik motor sport tersebut.
Ternyata ia bekerja sebagai TKI di Korea Selatan.
Sugeng menceritakan, ia mengikuti program G to G (Goverment to Goverment) atau antar pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.
Program tersebut diselenggarakan Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Depnakertrans.
Lantas Sugeng pun mengambil kursus Bahasa Korea dan mengambil peluang bekerja sebagai TKI di Korea Selatan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)