Mama harus kuat. Badai ini tak akan lama. Cintailah diri mama sebijaksana mungkin karena luka mama adalah luka papa juga.
Kasus papa ini sudah membuka tabir akan siapa kawan dan lawan kita sebenarnya.
Papa berjanji akan menyelesaikan semua persoalan yang menyiksa mama.
Untuk saat ini papa mohon putuskan dulu semua kontak dengan pihak yang mempersulit keadaan yang sudah keruh ini.
Mama jangan takut lagi. Masyarakat sudah pintar, terlebih dari pihak keluarga terutama orang tua mama dan papa mendukung penuh apa yang papa lakukan.
Mereka tidak malu, namun sebaliknya mereka bangga anaknya berani berkorban demi menyuarakan jeritan rakyat kecil, secara mandiri tanpa ada agenda politik ataupun agenda bisnis.
Mereka kenal papa luar dalam seumur hidup papa dan paham betul akan sifat papa yang kadang lebih mementingkan kepentingan publik ketimbang kenyamanan pribadi.
Mereka juga tahu betapa tulusnya mama mencintai papa tanpa pamrih dan sudah berkorban begitu banyak demi papa.
Kita adalah sepasang api yang hanya bisa mati saat langit menyentuh bumi.
Jadi jangan hiraukan semua omong kosong tanpa bukti yang menyudutkan mama saat papa ditahan.
Posisi kawan dan lawan akan papa perjelas seusai papa bebas. Tak ada lagi kompromi bagi para pembenci yang tak bisa diajak diskusi. Papa berjanji itu akan terjadi.
Sungguh tak sabar rasanya untuk kembali pulang dan menumpahkan semua keindahan dan ketulusan yang meledak-ledak dalam jiwa papa.
Papa rindu akan kewajiban papa memijit telapak kaki mama, hingga mama tertidur pulas sembari tersenyum.
Setiap malam, papa tak bisa menunggu untuk terbangun esok harinya hanya untuk melakukan hal yang sama lagi, lagi dan lagi untuk selamanya.