Chintami juga belum berfikiran untuk melaporkan balik pihak Deanni terkait pencemaran nama baik dalam kasus ini.
"Soal penganiayaan saya rasa biar nanti porses hukum saja yang menunjukkan, ini kan panjang prosesnya kita juga belum mendapat panggilan polisi sampai hari ini."
"Belum kita fikirin (soal laporan balik), tadi malam baru denger beritanya tiba-tiba ini banyak orang datang menanyakan, jadi kita belum berfikir banyak," jelasnya.
Baca: Putra Chintami Atmanagara Diduga Aniaya Seorang Wanita, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Pengakuan Deanni Ivanda
Diberitakan sebelumnya, Deanni Ivanda melaporkan Dio Alif Utama atas dugaan penganiayaan yang dilakukan pada tanggal 31 Juli 2020.
Saat itu, Deanni berusaha pamit dari kediaman Chintami Atmanegara tetapi justru mendapat tindak penganiayaan dari Dio.
Dilansir wartakota, menurutnya, kejadian itu bermula dari sindiran yang kemudian dianggap menyakiti Dio Alif Utama.
"Jadi ketika saya mau pamit meninggalkan rumah ibu Chintami pada 31 Juli 2020, saya ada cekcok dengan Alif. Diduga saudara Alif tidak terima dengan ucapan saya, lalu dia memukul saya," kata Deanni Ivanda ketika ditemui di kawasan Tangerang Selatan, Selasa (8/9/2020) malam.
"Alasan memukul saya karena mungkin saya menyindir dia (Dio Alif)," tambahnya.
Mengenai awal mula cekcok, Deanni mengatakan bermula dari ucapan Chintami Atmanegara yang menyindirnya untuk bangun pagi jika tidur ditempat orang.
"Beliau ibu Chintami agak nyindir berbicara pada saya untuk bangun pagi, di situ untuk anak perempuan. Kemudian saya bilang, 'apa harus anak perempuan saja yang bangun pagi untuk laki-laki bagaimana?' gitu," ucapnya.
"Nah di situ mungkin kesal dan tersinggung pihak dari Alif," sambungnya.
Tak lama kemudian, diakui Deanni kalau putra Chintami diduga langsung memukul dan melakukan penganiayaan terhadap dirinya yang disaksikan petugas keamanan rumah.
"Saat dugaan penganiayaan, justru ibu Chintaminya bilang, 'sukurin lu, biar rasa itu udah berdarah-darah' dia ngomomg begitu," ungkapnya.
Baca: Cerita Deanni Ivanda Dipukul Oleh Anak Laki-laki Chintami Atmanegara, Berawal dari Sindiran