TRIBUNNEWS.COM - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel memberikan komentarnya terkait tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba Millen Cyrus yang ditempatkan di sel pria.
Reza menilai setiap tahanan memiliki kekhasan psikologis, termasuk abnormalitas.
Oleh karena itu, ia menyebut perlu juga diperlakukan secara spesifik.
Jika tidak kekhasan atau bahkan abnormalitas itu diabaikan, malah terjadi penanganan diskriminatif.
Baca juga: Ashanty Syok Lihat Millen Cyrus Pakai Baju Tahanan, Liza Natalia Kecewa : Dibilangin Susah
Baca juga: Percaya Millen Cyrus Bukan Pengedar Narkoba, Ashanty Berharap Keponakannya Bisa Direhabilitasi
"Meskipun demikian, kalau diperlakukan dengan sedemikian cermat, bahkan meminta pertimbangan psikologi, bisa mengesankan perlakuan istimewa," urai Reza kepada Tribunnews, Rabu (25/11/2020).
Pria yang juga menjadi konsultan Lentera Anak Foundation ini juga menyoroti fungsi rehabilitasi di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Reza memandang, langkah rehabilitasi di lapas sepatutnya memasukkan program normalisasi bagi napi yang memiliki orientasi seksual menyimpang.
"Ini berdasarkan pemahaman bahwa homoseksualitas merupakan bentuk pengingkaran terhadap kodrat kemanusiaan," tandasnya.
Millen Cyrus Disebut Tak Keberatan
Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Rezha Rahandhi mengatakan, hingga saat ini, belum ada permintaan dari pihak keluarga untuk Millen dimasukkan ke dalam sel khusus.
Menurut Rezha, Millen tidak mempermasalahkan penempatannya di sel pria atau wanita.
"Untuk itu (permintaan sel khusus) tidak ada," kata Rezha saat ditemui di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dikutip dari Kompas.
"Cuma kalau misalnya sel laki-laki atau perempuan sebenarnya dari Millen sendiri ya enggak ada masalah, karena memang ya kami sesuai KTP saja," sambungnya.
Rheza menerangkan, pihak keluarga hanya meminta kepolisian memperlakukan Millen dengan baik selama menjalani proses hukum.