"Memang ibuku punya stroke, terus ada kolesterol dan gula," tutur Ririn
"Beliau emang udah ada penyakit bawaan, tapi setelah nyampe di Jakarta, satu malam demam, aku nya agak khawatir dan cek ke dokter ternyata ada Covid-19," jelasnya.
Hanya Bisa Menyaksikan Pemakaman Ibundanya Dari Jauh
Ririn Ekawati haris menerima kenyataan hanya bisa menyaksikan proses pemakaman ibundsnya dari jauh.
Sebab, almarhumah Samsidar dinyatakan positif Covid-19 sejak sebelum meninggal dunia. Ririn dan anggota keluaga lainnya hanya diizinkan melihat proses pemakaman dari jauh.
Terlihat raut wajah sedih Ririn ketika menceritakan hal tersebut, apalagi ia tak bisa menemani saat-saat terakhir sang bunda di rumah sakit.
"Sama seperti pasien Covid-19 lainya hanya bisa melihat dari jauh," ujar Ririn Ekawati dengan nada suara bergetar saat ditemui di kediamannya di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
Ririn menuturkan bahwa setelah pemakaman ia tak mengundang orang luar untuk melakukan tahlilan.
Pengajian tahlilan hanya akan dilakukan oleh orang-orang di rumah saja.
"Memang mengingat dalam keadaan seperti ini, apalagi kita kan di rumah walaupun sudah swab segala macam negatif," terang Ririn.
"Tapi tetep ada isolasi mandiri jadi memang kita tidak bisa menerima orang di luar untuk masuk ke rumah. Jadi kita akan pengajian di rumah ajah keluarga yang ada di rumah," jelasnya.
Pesan Terakhir untuk Ibnu Jamil
Ibnu Jamil menceritakan kengan terakhir bersama almarhumah ibunda Ririn Ekawati.
Kala itu ia sempat menghampiri ibunda Ririn di Palu untuk mengutarakan keseriusannya menjalin hubungan dengan Ririn.