"Ini makanannya. Dibuka sandalnya," pinta Baim Wong ke timnya dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (23/1/2021).
"Iya dibuka mas sandalnya, soalnya ada makanan. Kami ingin memanusiakan manusia," imbuh koordinator relawan.
Bercerita perihal makanan, sang koordinator berujar bahwa pernah ada makanan yang basi ketika diantar ke lokasi banjir.
Hal itu disebabkan karena waktu pengantaran makanan ke lokasi yang cukup lama, akibat medan yang dilalui cukup berat.
"Kejadian kemarin ada orang bawa, ada donasi dari orang, 100 makanan basi," pungkas koordinator.
"Basi gara-gara apa ?" tanya Baim Wong.
"Basi karena kelamaan, kan medannya (cukup berat)," imbuh koordinator.
Berkaca pada pengalaman itu, para relawan pun memutar otaknya.
Yakni agar makanan yang mereka sajikan tidak basi dan bisa dimakan oleh para pengungsi.
Alhasil, para relawan pun berinisiatif memasak makanan dengan metode mengeringkan makanannya.
"Makanya kami usahakan, makanan itu kering. Kemarin berturut-turut itu semua dapat telur," akui koordinator.
"Hati-hati juga ya memilih makanannya ya. Yang biasa dibikin apa biasanya biar tahan lama ?" ujar Baim Wong.
"Telur. Telur ini jangan hanya dikasih bumbu tapi digoreng dulu. Ayam, ayam kering aja. Orang lapar mah enggak mikirin itu. Sayur jangan lupa," kata koordinator.
Tak hanya diberikan makanan pokok, para relawan juga berinisiatif memberikan bubur kacang hijau.