Permasalahan tak selesai dengan penjelasan dan permintaan maaf.
Banyak sponsor iklan untuk Joseon Exorcist menarik diri dan merilis pernyataan terkait masalah tersebut.
Sponsor yang telah menarik diri termasuk perusahaan kesehatan Ho Gwan Won, Geum Sung Beds, Ace Beds, Body Friend, Hite Jinro, LG Lifestyle and Health, KT Telecom, CJ Jeil Jedang, Banollim Foods, Samsung dan banyak lagi.
Ace Beds mengungkapkan melalui pernyataan resmi bahwa mereka telah mengenali masalah tersebut dan akan segera menghentikan semua iklan yang terkait dengan drama tersebut.
Tidak hanya orang Korea kesal dengan pengaturan meja yang tidak akurat, banyak yang mempermasalahkan bagaimana drama tersebut mendramatisasi peristiwa dan tokoh sejarah.
Misalnya dalam drama tersebut, Raja Taejong terlihat membantai orang karena halusinasi.
Marco (penerjemah pengusir setan Barat) menggunakan bahasa kasar untuk anggota keluarga kerajaan, Pangeran Chungnyung.
Karena Raja Taejong adalah salah satu pemimpin Korea Selatan yang dihormati yang membantu ekonomi berkembang, banyak yang kesal dengan penggambaran itu.
Bagi mereka yang belum menyadari ketegangan antara China dan Korea, kedua negara saat ini terlibat dalam perdebatan tentang asal mula banyak pokok budaya Korea.
Budaya yang dimaksud termasuk kimchi, taekwondo, hanbok, bendera Korea, dan lainnya, yang semuanya diklaim oleh orang China sebagai buatan China.
Karena itu, banyak orang Korea yang sangat sensitif tentang konten berbahasa Mandarin di media Korea serta penggambaran budaya Korea yang tidak akurat.
Orang Korea sangat marah ketika program televisi China mulai menampilkan orang-orang mereka membuat kimchi sambil mengenakan hanbok.
Program-program ini muncul tak lama setelah klaim tersebut.
Seperti yang pernah dijelaskan oleh seorang profesor sejarah Korea, karena banyak drama Korea dibuat untuk diekspor ke negara-negara lain, ketidakakuratan dalam penggambaran dapat menyebabkan pemirsa global mendapatkan kesan yang salah tentang budaya dan negara Korea.
Sangat mudah bagi orang asing untuk menciptakan bias dan kesan dari eksposur melalui gelombang Hallyu, tanpa pengetahuan mendalam tentang budaya dan masyarakat Korea, ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita drama Korea lainnya