TRIBUNNEWS.COM - JTBC buka suara di tengah tuduhan yang melibatkan drama Korea yang akan tayang, Snowdrop.
Di tengah kontroversi terhadap drama "Joseon Exorcist" SBS, drama saeguk lain, termasuk Mr. Queen, menjadi berita utama setelah dituduh melakukan distorsi sejarah.
Drama Snowdop pun tak luput dari serangan publik.
Snowdrop dijadwalkan tayang perdana pada paruh kedua tahun 2021.
Drama ini mendapatkan perhatian publik setelah dikonfirmasi bahwa Jisoo BLACKPINK akan menjadi pemeran utama bersama bintang "A Piece of Your Mind" Jung Hae In.
Namun, Snowdrop dihujani kontroversi karena dianggap telah meromantisasi mata-mata Korea Utara.
Baca juga: Dianggap Kontroversial, Ratusan Ribu Orang Tandatangani Petisi Tuntut Snowdrop Tak Ditayangkan
Baca juga: Para Pemain Joseon Exorcist Hapus Semua Postingan Terkait Drama Buntut dari Penghentian Penayangan
JTBC Bantah Meromantisasi Mata-Mata Korea Utara
Dilansir KDrama Star, dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh jaringan tersebut, JTBC menjelaskan bahwa drama yang akan datang adalah "komedi hitam satir tentang pemilihan presiden" yang dibuat pada 1980-an selama rezim militer.
Selain itu, Snowdrop juga dianggap sebagai melodrama yang menggambarkan pengorbanan pria dan wanita muda selama periode gelap tersebut.
Adapun soal kritik online, JTBC menyebut bahwa mereka menerima segala macam serangan akibat "sinopsis tidak lengkap" bocor di media sosial.
Manajemen menyebut bahwa rumor yang beredar "didasarkan pada spekulasi belaka."
"Secara khusus, tuduhan seperti 'drama tersebut akan menunjukkan mata-mata Korea Utara yang memimpin gerakan pro-demokrasi,' 'drama tersebut membuat seorang aktivis mahasiswa menjadi karakter,' dan 'drama yang mengagungkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional'. tidak hanya berbeda dari konten sebenarnya drama tetapi juga jauh dari niat staf produksi," bunyi pernyataan itu, seperti yang diposting di akun Instagram resmi mereka.
"Dengan ini, JTBC membantah tuduhan bahwa kami meromantisasi mata-mata Korea Utara dan menentang bahwa manajemen meremehkan gerakan pro-demokrasi."
JTBC menyimpulkan pernyataan mereka dengan menegaskan kembali bahwa Snowdrop tidak terkait dengan "konten sebenarnya drama atau niat staf produksi."