"Mending tunjuk satu orang Perempuan Papua untuk jadi Duta PON XX Papua saja. Lalu hilangkan istilah ikon yang mengada-ada itu. Mari support Orang Papua, menjadi Tuan Rumah seutuhnya," terang Arie Kriting.
Lanjut dalam unggahan Jumat (4/6/2021), Arie Kriting membagikan pernyataan dari pihak Menpora.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga mengaku tidak ikut campur dalam penunjukkan Nagita Slavina.
Pun Arie Kriting menegaskan tidak menyalahkan Nagita Slavina maupun Raffi Ahmad sebagai ikon PON XX.
Ia hanya mengharapkan orang Papua dalam acara tersebut dapat diwakilkan dengan baik.
"Harap diperhatikan bahwa di sini kita pun sama sekali tidak menyalahkan Kakak Raffi dan Nagita ya.
Yang kami harapkan itu adalah representasi Orang Papua khususnya Perempuan Papua
bisa ditempatkan dengan baik, sehingga tidak terjadi Cultural Appropriation itu.
Selanjutnya tolong dengarkan aspirasi Abang @stephen_wally dan @michaeljakarimilena juga.
Kita sukseskan PON XX Papua bersama-sama. Kita biarkan panggung utama menjadi milik basudara Papua,
mari kita support sama-sama sebagai sesama anak bangsa," tulis Arie Kriting.
Sebelumnya Arie Kriting menuliskan protes atas andil Nagita Slavina dalam PON XX 2021.
Yang mana istri Raffi Ahmad itu sempat mengenakan pakaian tradisional asal Papua.
Keputusan itu dianggap anggota mayoritas budaya yang mencoba menyesuaikan elemen budaya minoritas.