"Ada sedikit pro kontra, ada yang kontranya mungkin bilang kadang bantuannya itu nggak tepat sasaran, harusnya mungkin bisa dikasih ke yang lebih membutuhkan," terang Arief Muhammad.
Namun, Arief Muhammad memiliki pandangan tersendiri.
Baginya, berbagi kebahagiaan tidak harus selalu tepat sasaran.
"Berbagi kebahagiaan menurut gue ya nggak harus mengkotak-kotakan, lo nggak miskin-miskin amat nih harusnya yang dapet yang lebih miskin dari lo, nggak kayak gitu sih yang mau gue lakukan," terang Arief.
"Untuk berbagi kebahagiaan nggak harus mandang statusnya sih, nggak harus orang yang susah, kalau kita ngomongin orang yang susah, ada yang lebih susah lagi, jadi udahlah kalau emang mau ngasih ya ngasih aja," timpal Arief.
Sementara itu, ada kontra lain yang berkaitan dengan ikoy-ikoyan.
Arief tidak menginginkan followers-nya memberikan pesan secara beruntun atau terus menerus.
Lain lagi, ada juga yang berpura-pura sedih dan melebih-lebihkan penderitaannya supaya diberi rezeki oleh Arief Muhammad.
"Dari awal berkali-kali gue ngingetin, jangan spam, jangan bikin cerita-cerita sedih, jangan lebay, kita santai aja karena kan emang berbagi kebahagiaan dan jujur-jujuran aja," terang Arief.
Selain itu, Arief tidak ingin berbagi karena ditodong atau dipaksa.
Sehingga, ia akan berbagi rejeki ketika orang yang meminta bantuan itu tidak minta secara maksa.
"Kita itu berbagi karena emang pengen berbagi gitu, bukan kerena ditodong untuk berbagi, jadi kalian jangan suka maksa-maksa orang juga," terang Arief.
Baca juga: Sosok Ikoy di Balik Viralnya Tren Ikoy-ikoyan yang Dicetuskan Arief Muhammad, Siapakah Dia?
Di sisi lain, di tengah viral ikoy-ikoyan yang ia cetuskan, Arief Muhammad justru diberi hadiah oleh rekan kerjanya, Pak Dandi.
Arief terkejut ketika malam hari ada paket datang ke rumahnya.